6 Tahapan Kondisi Seseorang Mabuk Alkohol, Serta Dampak Kecanduan Alkohol

 

Pernahkah kamu meminum minuman keras yang mengandung alkohol ? Jika meengonsumsi alkohol dalam minuman keras hanya sedikit dan dikonsumsi dalam batas wajar, kemungkinan untuk tak sadarkan diri akan kecil. Seringkali mengonsumsi minuman keras berlebihan akan mengalami kecanduan alkohol yang berlebihan tidak baik bagi kesehatan.

Dampak Bahaya Kecanduan Alkohol

Kecanduan alkohol, juga dikenal sebagai alcoholism, adalah kondisi yang terjadi saat seseorang mengalami ketergantungan terhadap alkohol dan merasa kesulitan untuk mengendalikannya.  Saat seseorang sudah kecanduan, maka akan menyebabkan perubahan pada otak dan neurokimia, sehingga ia mungkin tidak dapat mengendalikan tindakannya. Jika kecanduan semakin parah, maka tentu akan sangat berbahaya.

World Health Organization (WHO) mencatat, terdapat 3 juta kematian setiap tahun akibat alkohol di seluruh dunia. Angka ini mewakili 5% dari semua kematian dan menjadi penyebab utama kematian yang dapat dicegah nomor empat.

Dari sekian banyak jenis minuman beralkohol, bir adalah jenis yang paling populer. Bahkan, mengutip dari Alcohol Rehab, bir merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi setelah air putih dan teh.  Minuman ini disinyalir sebagai minuman keras tertua dalam sejarah. Kadar alkohol bir sekitar 2-8 persen saja.

Penyebab seseorang mengalami kecanduan alkohol adalah terlalu banyak konsumsi alkohol. Di dalam alkohol terkandung zat yang memiliki kekuatan yang signifikan untuk menghubungkan kembali otak dan menciptakan ketergantungan fisik.

Ketika penggunaan alkohol dihentikan, maka menyebabkan gejala putus zat yang parah yang berdampak pada fisik, psikologis dan sosial.

Kecanduan alkohol dapat muncul dengan sendirinya dalam berbagai cara. Misalnya, tingkat keparahan kecanduan, seberapa sering seseorang minum, dan kadar kemampuan seseorang saat mengonsumsi alkohol yang memang bervariasi pada setiap orang.

Ada dua penyebab kecanduan terjadi, yaitu:

  • Withdrawal: minum alkohol secara rutin, kemudian berhenti. Biasanya akan muncul gejala-gejala fisik dan psikis.
  • Toleransi minum alkohol secara rutin kemudian dosis dinaikan mencapai efek yang diinginkan.

Terlepas dari bagaimana kecanduan itu terlihat, seseorang biasanya memiliki kecanduan alkohol jika mereka sangat bergantung pada minuman dan tidak bisa tetap sadar untuk waktu yang lama.

Tahapan Kondisi Mabuk Alkohol

Entah apa yang membuat seseorang berkata jujur saat mabuk. Namun, efek tersebut bisa menjadi bahan cemoohan dan penyesalan buat orang yang melakukannya, Berikut ini adalah beberapa tahapan kondisi orang saat mabuk minuman beralkohol, yaitu:

  1. Sober

Dalam kondisi ini, orang yang mengonsumsi alkohol masih sadar dan berinteraksi sebagaimana mestinya. Tahapan ini biasanya terjadi ketika kamu baru meneguk gelas pertama, sehingga kadar alkohol dalam darah masih sangat sedikit.

  1. Euforia atau Tipsy

Di tahapan ini, kadar alkohol di dalam darah sudah mulai banyak, yaitu 0,03 hingga 0,12 persen. Meski respons motoriknya menurun, kepercayaan diri orang dengan kondisi tersebut akan meningkat.

  1. Excitement

Mabuk alkohol terjadi di tahapan excitement. Individu akan kehilangan kemampuan koordinasi, emosi menjadi tidak stabil, pandangan kabur, dan mengantuk. Dalam kondisi ini, kadar alkohol di dalam darah telah mencapai 0,09 hingga 0,25 persen.

  1. Confusion

Peminum akan merasa bingung dengan kondisi yang dialami. Emosinya pun semakin meluap-luap. Kondisi ini merupakan lanjutan dari tahap excitement, dengan kadar alkohol di dalam darah mencapai 0,18 hingga 0,30 persen.

  1. Stupor

Jika alkohol yang diminum berlebihan dan si orang itu memang tak kuat, kondisi fisik yang patut diwaspadai bisa saja muncul. Contohnya, warna kebiruan di bibir dan kuku, pucat, kejang, susah bernapas, bahkan pingsan. Kalau sudah begini, orang yang mabuk harus segera mendapat pertolongan medis. Kadar alkohol di darahnya telah mencapai 0,25 hingga 0,40 persen.

  1. Koma

Efek mabuk alkohol yang terlalu banyak hingga mencapai 0,35 hingga 0,45 persen di dalam darah bisa membuat fungsi organ bermasalah.

Alkohol juga mengandung etanol yang mudah larut dalam air, termasuk cairan dalam tubuh manusia yang mengonsumsinya. Jadi, kandungan yang kuat itu bisa bergerak bebas ke seluruh tubuh. Dari mulai pencernaan, masuk ke aliran darah, sampai menembus jaringan otak. Saat tiba di otak, etanol menyita memori. Di sisi lain, etanol bisa melepaskan hormon dopamin dalam jumlah banyak. Efeknya, pikiran menjadi lebih tenang. Namun, apabila kebanyakan, efeknya mabuk berat dan hilang kesadaran