Hutan primer adalah hutan yang belum mengalami kerusakan berarti dan masih terjaga keutuhannya. Hutan primer biasanya sudah terbentuk sejak lama. Hutan primer ini sangat berpengaruh terhadap iklim di sekitar hutan.
Hutan primer adalah kawasan hutan yang terbentuk secara alami dimana bagian alam kawasanya belum pernah di jamah oleh manusia atau vegestasi di dalamnya belum pernah mengalami kerusakan atau penebangan oleh sebab itu manusia itu sendiri selama puluhan bahkan ratusan tahun. Lebih lanjut di tegaskan bahwa kawasan hutan primer terbentuk secara alami dan belum pernah di sentuh oleh manusia selama 50 tahun terakhir.
Tajuk pohon yang memiliki ketinggian yang tinggi serta tumbuhan bawah yang tebal dari suatu hutan yang telah berusia cukup lama dapat menahan suhu bumi. Dengan membandingkan suhu di bawah tajuk dalam hutan yang telah berusia tua dan hutan tanaman di air terjun Oregon, peneliti menemukan bahwa karakteristik dari hutan primer dapat menurunkan suhu maksimum pada musim semi dan musim panas sebanyak 2,5 derajat celcius (4,5 derajat fahrenheit).
Menurut para ilmuwan, pemilik tanah yang melibatkan biodiversitas sebagai dasar dari manajemen lahan dapat meningkatkan kualitas penutupan tajuk, peningkatan biomassa, dan membangun struktur vegetasi tumbuhan bawah yang kompleks.
Praktik manajemen yang membuat iklim mikro untuk burung, amfibi, serangga, bahkan mamalia besar dapat memberikan efek yang baik dalam hal konservasi bagi spesies yang sensitif terhadap temperatur. Suhu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, perbedaan suhu di antara tipe-tipe hutan dianalisis dengan pendekatan manajemen hutan.
Kawasan hutan primer biasanya sangat lebat dan selalu hijau disebabkan oleh banyaknya jenis dan ukuran vegatasi yang sangat tinggi. Di dalam hutan primer dapat di temukan jenis-jenis pohon tertentu yanga memiliki diameter sangat besar bahkan mampu mencapai ukuran diameter belasan meter. Hal ini di karenakan pohon yang terletak didalamnya sudah berusia ratusan tahun.
Ekosistem di dalam hutan primer membentuk siklus hara tertutup. Di dalam ekosistem hutan alami tercipta “siklus hara tertutup” yaitu suatu sistem yang memiliki jumlah kehilangan hara lebih rendah dibandingkan dengan jumlah masukan hara yang diperoleh dari penguraian seresah atau dari serap ulang (recycle) hara pada lapisan tanah dalam.
Kawasan hutan primer di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan. Hal ini di pengaruhi oleh banyak deforestasi yang tidak bisa terkendali. WRI (world resources intstitute) mengungkapkan bahwa hutan primeer di Indonesia pada tahun 2019 telah mengalami deforestasi seluas 324.000 hektar.
Indonsia berada pada urutan ketiga setelah brasil dan kongo dalam kehilangan hutan primer. Untuk itu, perlu adanya perhatian khusus dalam menjaga kawasan hutan primer terutama pada penyebab kerusakan. Meski demikian, penelitian menunjukkan, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang menunjukkan titik terang pada peta deforestasi atau penghilangan hutan akibat kegiatan manusia.