Cara Yang Benar Mencukur Bulu Kemaluan Dengan Benar Dan Kenali Risiko Mencukur Bulu Kemaluan

Mencukur bulu kemaluan dapat memberikan manfaat karena membantu Anda mengurangi jumlah bulu yang lebat dan terasa mengganggu. Anda juga mungkin merasa lebih percaya diri saat berhubungan intim setelah kemaluan bersih dari rambut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mencukur bulu kemaluan dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi menular seksual (IMS).

Beberapa IMS yang dikaitkan dengan mencukur kemaluan meliputi klamidia, herpes, HIV, virus papiloma manusia (HPV), moluskum kontagiosum, dan sipilis. Namun tahukah kamu bagaimana cara mencukur bulu kemaluan yang tepat dan aman.

Menggunting bulu kemaluan sendiri di rumah sebenarnya boleh-boleh saja dan aman untuk dilakukan. Pasalnya, ketika menggunting bulu kemaluan, alat yang digunakan tidak menyentuh langsung dengan kulit Anda.

Cara mencukur bulu kemaluan yang benar

Gunakan cara yang benar menggunting untuk merapikan bulu-bulu kemaluan yang ukurannya sudah panjang. Menggunting juga bertujuan agar bagian kemaluan rasanya nyaman dan tidak terasa gatal.

  • Pilih gunting baru untuk mencukur bulu kemaluan. Pastikan gunting tidak berkarat atau kotor, ya.
  • Sebelum mencukur, Anda bisa membersihkan gunting dengan air dengan sabun atau alkohol, agar gunting steril dan tidak ada bakteri yang menempel.
  • Gunting bulu kemaluan secara perlahan dan jangan langsung dipangkas pendek sampai habis. Ukur dulu panjang bulu kemaluan Anda, barulah gunting secara bertahap.
  • Jika sehabis menggunting Anda mau mencukur bulu kemaluan, lakukan dengan gerakan satu arah (atas ke bawah). Hindari mencukur dengan bermacam-macam arah (bawah atas atau kiri kanan) untuk menghindari kulit terluka dan bulu tumbuh ke dalam.
  • Setelah mencukur, bilas kemaluan Anda dengan air, dan keringkan secara menyeluruh. Jangan oleskan krim apapun pada area kemaluan setelah proses menggunting. Pemakaian produk-produk tersebut bisa menyumbat folikel atau akar rambut.

Risiko mencukur bulu kemaluan

Bercukur bulu kemaluan memang bisa membuat kita ‘terlihat’ lebih bersih. Biasanya cewek terdorong untuk menghilangkan rambut kemaluan karena tujuan penampilan dan aktivitas seksual. Sayangnya, penampilan ternyata bukanlah segalanya dari sisi medis. Demi penampilan tersebut, risiko-risiko kesehatan pada bagian genital cewek malah bisa timbul jika tidak benar dalam mencukur bulu kemaluan.

1. Dengan menggundulinya, berarti kamu membiarkan bakteri patogen penyebab penyakit masuk ke dalamnya

Rambut kemaluan menawarkan penghalang alami untuk menjaganya tetap bersih, mengurangi kontak dengan virus dan bakteri, dan melindungi kulit lembut di daerah tersebut. Ketika melindungi dari penyakit dan masalah kulit, rambut kemaluan juga mencegah partikel asing seperti debu dan bakteri patogen yang berasal dari bagian tubuh

2. Tanpa rambut-rambut di sekitar vaginamu, kemungkinan timbulnya infeksi akibat jamur bisa bertambah

Dalam sebuah penelitian, sebanyak 60% cewek di Amerika Serikat memilih untuk menghilangkan rambut pada sekitar vaginamu. Padahal menjaga kelembaban rambut kemaluan juga dibutuhkan, lho. Bukan apa-apa, biar menjaga vaginamu tetap sehat gitu.

3. Luka akibat mencukur habis rambut di sekitar vagina bisa jadi tempat menyenangkan.

Ketika mencukur habis rambut di sekitar bagian genital, beberapa orang kerap meninggalkan luka. pada luka tersebut, bakteri sangat mungkin masuk dan hidup di dalamnya, bahkan menegaskan bahwa sekecil apa pun luka yang ditinggalkan akibat mencukur, dan di tengah area genital yang hangat dan lembab, luka tersebut bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi bakteri untuk tumbuh dan hidup.

4. Fungsi penting lainnya, rambut kemaluan juga berguna sebagai ‘bantalan empuk’ buat vagina

Pada bagian genital cewek, rambut sangat berguna untuk melindungi kulit-kulit sensitif. Dan ketika cewek mencukur rambut kemaluan, maka mereka menempatkan diri pada risiko tinggi dalam tertular kutil pada kelamin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *