Orang yang cenderung memiliki kecerdasan, di penuhi dengan ide dan krativitas yang lebih dianggap seperti memiliki kekuatan super yang biasa di miliki seorang yang di sebut Jenius. Jenius adalah istilah untuk menyebut seseorang dengan kapasitas kecerdasan di atas rata-rata di bidang intelektual, terutama yang ditunjukkan dalam hasil kerja yang kreatif dan orisinal.
Orang Jenius biasanya memiliki ciri-ciri kebiasaan yang dianggap berbeda dari orang pada umumnya. Tanpa disadari kebiasaan tersebut ternyata bisa meningkatkan daya pikir seseorang. Seorang yang genius selalu menunjukkan individualitas dan imajinasi yang kuat, tidak hanya cerdas, tetapi juga unik dan inovatif.
Para ahli percaya bahwa satu tes tidak dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kecerdasan karena ada beberapa jenis kecerdasan yang perlu dipertimbangkan. Umumnya, orang mengukur kecerdasan manusia dengan sebuah tes IQ. Namun, penilaian tes tersebut hanya untuk mengukur bakat dan kemampuan seseorang.
Salah satu pertimbangannya adalah adanya beberapa kebiasaan seseorang yang dapat dihubungkan dengan tingkat pembelajaran, pemecahan masalah, dan kreativitas yang lebih tinggi.
11 Ciri-Ciri Dan Kebiasaan Orangn Genius
Orang-orang jenius seringkali terlihat aneh di mata banyak orang, tapi sebenarnya kepalanya bekerja lebih cepat dan lebih baik ketimbang orang-orang dengan otak standar. Ada banyak hal yang membuatnya berbeda, salah satunya adalah sifat yang dimiliki. Jika coba ditelisik, ternyata ini sekian sifat unik orang jenius sehingga membedakan ia dari orang lain pada umumnya.
1. Penuh Dengan Rasa Ingin Tahu
Orang jenius juga selalu penasaran dengan banyak sekali hal sehingga tab pada browsernya penuh dengan pertanyaan-pertanyaan sehingga rasa ingin tahunya yang besar membuatnya terus mencari jawaban atas semua hal yang ia pertanyakan.
2. Ragu Terhadap Diri Sendiri
Orang jenius lebih cenderung ragu dengan berbagai keputusan yang ia buat. Karena penuh keraguan, orang jenius akan lebih berusaha untuk belajar dan terus mencari tahu semua hingga dia menemukan “kebenaran” yang dia cari.
3. Senang Menghabiskan Waktu Sendiri
Dua peneliti bernama Norman P. Li dari Singapore Management University dan Satoshi Kanazawa dari The London School of Economics and Political Science pernah mengungkapkan bahwa kerumunan membuat orang dengan IQ tinggi atau genius kurang nyaman. Orang genius memiliki kecenderungan lebih senang untuk menghabiskan waktu sendiri.
4. Suka Melamun
Jika biasanya orang melamun karena banyak yang dipikirkan, maka bagi orang genius melamun merupakan waktu untuk memberi jeda pada otak.
Sebuah studi dari University of California menemukan bahwa ketika otak diberi tugas yang banyak maka otak yang bisa beristirahat bisa menghasilkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya.
Para peneliti menyebut fenomena ini artinya memberi ‘masa inkubasi’ pada otak. Dengan cara membiarkannya sejenak tanpa pemikiran hal-hal yang berat. Sehingga membantu meningkatkan dalam pemecahan masalah dan kreativitas.
5. Berbicara Sendiri
Orang jenius sangat terbiasa mendiskusikan berbagai hal dengan dirinya sendiri sehingga tanpa sadar orang tersebut terlihat seperti berbicara dengan diri sendiri.
6. Mengakui kesalahan
Orang genius selalu menempatkan kebenaran sebagai hal yang objektif. Maka dari itu, ketika terjadi sebuah kesalahan, orang genius akan menyadari kesalahan terlebih dahulu dan mengakuinya sebagai sebuah pembelajaran.
7. Sulit Bergaul
Orang jenius lebih suka mengamati dari jauh daripada harus masuk ke dalam sebuah percakapan yang belum tentu dia sukai.
Karena, orang jenius tidak suka dengan percakapan yang masih membahas sesuatu yang remeh karena dia lebih menyukai topik berat yang memiliki substansi.
8 .Gemar Membaca
Menurut sebuah penelitian, 95% orang jenius memiliki hobi membaca.Meskipun begitu, orang jenus tidak menyukai semua jenis buku, sehingga dia membaca topik-topik yang dianggap menarik saja.
9. Tidak Banyak Berbiacara
Orang-orang jenius biasanya tidak banyak omong. Orang cerdas memilah apa yang perlu dikatakan dan apa yang tidak. Seringkali ia juga berpikir, ketika ia mengatakan sesuatu, belum tentu orang lain memahami maksudnya.
Dibutuhkan orang yang memiliki kecerdasan otak yang setara untuk bisa ngobrol nyambung dengannya. Otak dengan pemahaman cetek tidak akan paham maksudnya. Bukan bermaksud meremehkan, tapi orang-orang jenius sadar diri bahwa apa yang dibicarakan tak selalu dipahami orang.
10. Sering Menanyakan Tuhan
Orang jenius cenderung menggunakan otaknya dari segi logika, dan akal sehat. Jika sesuatu dinilai abstrak, ia akan selalu penasaran tentang hal itu. Ia mungkin akan terus mempertanyakan keberadaan Tuhan, sebelum bisa menemukan pengertian yang jelas dan masuk akal, orang genius cenderung tidak beragama atau tidak benar-benar taat meski mekiliki ‘label’ agama. Ia perlu meneliti bukti dan menemukan penjelasan ilmiahnya.
11. Dorongan Seeksual Lebih Rendah
Orang-orang jenius cenderung menggunakan lebih banyak kemampuan mentalnya untuk berpikir ketimbang mengikuti hawa nafsunya. Satu studi membuktikan bahwa pria jenius cenderung memiliki kadar testosteron lebih rendah. Beberapa contohnya adalah Leonardo da Vinci, Isaac Newton, dan Nikola Tesla. Dengan ini, bisa dibilang juga bahwa orang-orang mesum sebenarnya kurang cerdas.
itulah ciri-ciri dan kebiasaan orang yang jenius sangat berbeda dengan orang biasa pada umumnya