Dampak Bahaya Terlalu Banyak Makan Mie Instan

Mie instan merupakan makanan yang mudah untuk dibuat dan biasanya sering dikonsumsi oleh anak muda. Mie instan sering kali menjadi pilihan alternatif bagi beberapa orang yang bingung untuk menentukan menu makanan.

Namun, apakah kalian tahu bahwa mie instan dapat berdampak buruk pada kesehatan? Sebuah studi dari Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi mie instan dua porsi atau lebih dalam seminggu berisiko tinggi terkena diabetes dan obesitas. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui dampak atau bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan apabila mengonsumsi mie instan secara berlebih.

Dampak Bahaya Mie Instan

Berikut adalah bahaya mie instan jika dikonsumsi melebihi batas seharusnya.

  1. Menganggu pencernaan

Kandungan serat dan nutrisi yang rendah pada mie instan mampu mengganggu pencernaan sehingga dapat menimbulkan sembelit atau sulit untuk buang air besar.

  1. Mampu menimbulkan risiko kanker dan asma

Pada mie instan terdapat kandungan TBH dan BHA yang bersifat karsinogenik, Kandungan inilah yang mampu meningkatkan risiko kanker dan asma. Selain itu, mie yang sulit untuk dicerna di dalam tubuh juga mampu menyebabkan kanker.

  1. Berisiko batu ginjal

Tahukah kamu bahwa mie juga memiliki kandungan garam yang cukup tinggi? Garam ini mampu meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Oleh karena itu, dianjurkan untuk meminum air putih setelah makan mie instan.

  1. Diabetes

Mie instan sangat tidak dianjurkan pada penderita diabetes karena mampu menganggu kadar gula dan pelepasan insulin. Mie instan juga mengandung bahan kimia dan pengawet yang tidak baik bagi kesehatan.

  1. Mengandung MSG

Monosodium glutame (MSG) dikenal sebagai salah satu bahan yang mampu melezatkan makanan. Kandungan MSG dalam mie instan dapat berdampak buruk bagi kesehatan loh. Bahkan beberapa studi menyebutkan MSG dapat menurunkan kinerja otak.

  1. obesitas

Bahan utama mie instan adalah terigu, tepung yang melewati proses panjang untuk diolah menjadi mie, yang kemudian akhirnya dikemas dan di distribusikan. Sehingga, fokus utama mie instan bukanlah vitamin atau mineral.

Justru mengarah pada kandungan nutrisi yang rendah. Sedangkan, anak pada masa-masa pertumbuhannya membutuhkan vitamin dan mineral untuk menjaga daya tahan tubuhnya, meningkatkan energi, mengoptimalkan pertumbuhannya, dan lain-lain.

Walaupun mengandung banyak kalori dan karbohidrat dari terigu, mie instan hanya dapat memberikan efek kenyang yang sementara saja.

Padahal, kandungan lemak trans, kalori, dan karbohidrat yang ada pada di mie instan sudah banyak, sehingga anak menjadi lebih sering makan dan berisiko terkena obesitas terlebih jika anak memakan mie instan lebih dari 1 bungkus setiap kali makan.

Walaupun mie instan dapat menimbulkan dampak buruk bukan berarti mie instan tidak boleh dikonsumsi. Ada beberapa cara atau tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut, yaitu dengan memperhatikan porsi mie instan yang dimakan dan dapat juga dengan menambahkan sayur saat membuatnya. Selain itu, di zaman maju ini telah muncul berbagai produk mie instan sehat yang dipastikan bebas dari kandungan berbahaya dan mudah untuk ditemukan.