Inilah Penyebab Sering Merasa Lapar Berketerusan

Frekuensi makan dalam sehari terdiri dari 3 kali makan utama yaitu makan pagi, makan siang dan makan malam. Jadwal makan dibagi menjadi makan pagi (sebelum jam 09.00), makan siang (12-13) dan makan malam (18.00-19.00) itulah waktu makan yang baik bagi kesehatan. Namun apakah kamu merasakan lapar berketerusan walaupun kamu sudah selesai makan atau biasanya rasa lapar akan hilang sendirinya untuk sementara.

Namun, terkadang beberapa orang mungkin akan merasa lapar di sepanjang waktu mereka, mungkinkah mereka merasa tidak kenyang dan berkeinginan untuk makan terus menerus? Ternyata rasa lapar terus menerus bisa kamu kurangi dengan melakukan perubahan pola makan atau gaya hidup yang benar dan sehat. Selain itu ternyata rasa lapar terus menerus bisa menjadi kondisi medis tertentu yang memungkinkan kamu perlu perawatan.

  1. Dehidrasi

Saat tubuh memberikan sinyal perut terasa kosong, sangat sulit untuk membedakan apa yang benar-benar perut inginkan. Plus, perut yang kerocongan, pusing, kelelahan, dan pusing juga sering terasa saat lapar dan dehidrasi.

Dalam banyak kasus, saat merasa lapar kita lebih sering memilih untuk makan ketimbang minum air putih. Rasa lapar tersebut juga ikut memengaruhi pilihan makanan yang kita konsumsi, contohnya makanan tidak sehat dan snack tinggi kalori.

  1. Kurang Tidur

Kurang tidur juga memiliki hubungan langsung dengan meningkatnya nafsu makan, serta berbagai aspek lainnya dalam hidup kita. Kurang tidur juga mendorong seseorang mengonsumsi makanan tidak sehat dalam porsi berlebih, yang akhirnya berdampak pada peningkatan porsi dan frekuensi makan harian seseorang.

Masalah lainnya yang ditimbulkan dari kurang tidur adalah terganggunya dua hormon penting yaitu ghrelin dan leptin yang mengatur nafsu makan kita. Hormon ghrelin bertugas mengatur nafsu makan, sedangkan leptin bertanggung jawab memberikan rasa kenyang pada tubuh.

Saat pola tidur Anda terganggu, ada bagian di otak manusia yang ikut terganggu dalam hal menerima dan mengatur rasa lapar dan kenyang. Peningkatan aktivitas otak ini terkadang membuat kita menganggap makanan sebagai sebuah reward positif dan akhirnya membawa kita menggalami binge-eating.

  1. Tiroid

Tiroid merupakan kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di depan bagian leher dan bertugas untuk mensekresi hormon triiodothyronine (T3) dan tiroksin (T4). Para hormon tersebut bertugas untuk memengaruhi kerja organ yang ada di tubuh kita. Saat seseorang mengalami hipotirodisme, umumnya ia akan sering merasa kelelahan. Tidak mengherankan jika kondisi tersebut memicu seseorang ingin mengonsumsi yang mengandung karbohidrat, gula, serta makanan olahan untuk meningkatkan energi mereka.

  1. Pilihan Makanan yang Salah

Apa yang kamu pilih untuk mengisi perutmu juga memegang peranan penting dalam peningkatan nafsu makan. Makanan yang mengandung gula tinggi, berminyak, asin, produk yang dibuat dari tepung olahan adalah salah satu penyebabnya. Makanan seperti cookies, burger, pizza, pastries, roti putih, dan biskuit terbuat dari tepung olahan. Selain itu permen, cokelat batangan, jus buah kemasan, makanan kalengan, dan makanan siap saji juga tak kalah buruk bagi kesehatan.

Makanan tersebut membuat nutrisi tubuh menjadi tidak seimbang, jadi meski mengonsumsinya dalam jumlah banyak kamu tetap merasa lapar. Pilihlah makanan yang mengandung lemak sehat dan kaya protein untuk membuat perut terasa kenyang namun tetap bisa dicerna dengan baik oleh tubuh.

  1. Diabetes dan Hipoglikemia

Kamu mungkin tahu bahwa makanan yang kita konsumsi akan dipecah menjadi glukosa dan digunakan oleh sel-sel tubuh. Tetapi bagi penderita diabetes, sel tubuh tidak bisa memecah glukosa dari makanan dan akhirnya akan dibuang menjadi urin.

Hasilnya, tubuh terus menerus ingin makan seseuatu. Mereka yang memiliki penyakit diabetes tipe 1 pasti sering mengalami masalah satu ini. Sedangkan hipoglikemia sering dialami oleh penderita diabetes lantaran jumlah glukosa dalam tubuh menurun dari angka normal. Hal ini juga memicu keinginan untuk selalu makan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *