Taman Nasional Manusela yang berada di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Taman Nasional Manusela ini merupakan kawasan yang begitu banyak memiliki kekayaan alam yang berlimpah dengan panorama yang mempesona, menjadikan daya tarik utama wilayah ini. Taman Nasional Manusela juga menawarkan salah satu destinasi wisata yang tak kalah indah yaitu Pulau Seram.
Mengenal Kawasan Taman Nasional Manusela
Di Kawasan Taman Nasional Manusela juga banyak ditemukan bunga anggrek, bunga bangkai (Rafflesia sp) hutan khas dan indah, vegetasi alpin dan pakis endemik yang sangat disukai rusa karena merupakan pakan rusa yang enak. Kegiatan lapangan seperti penelitian atau pendidikan juga dapat terakomodir dalam kawasan Taman Nasional Manusela dengan adanya berbagai flora dan fauna endemik tanaman obat dan lain-lain. Selain itu pada daerah penyangga terdapat beberapa objek wisata seperti penginapan terapung di teluk sawai, budidaya mutiara, budidaya rumput laut, geiser di Tehoru serta wisata budaya berupa adat istiadat kebudayaan dan upacara suku asli Pulau Seram di sekitar Taman Nasional Manusela.
Potensi Flora
Kekayaan flora yang dimiliki Taman Nasional Manusela berupa 187 jenis/genus dari 55 famili diantaranya 97 jenis anggrek dan 98 jenis paku-pakuan (pakis) dimana terdapat jenis endemik (Cyanthea binayana). Taman Nasional Manusela merupakan perwakilan tipe ekosistem pantai, hutan rawa, hutan hujan dataran rendah dan hutan hujan pegunungan di Maluku. Tipe vegetasi yang terdapat di taman nasional ini yaitu mangrove, pantai, hutan rawa, tebing sungai, hutan hujan tropika, hutan pegunungan, dan hutan sub-alpin.
Beberapa jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain tancang (Bruguiera sexangula), bakau (Rhizophora mucronata), api-api (Avicennia sp.), kapur (Dryobalanops sp.), pulai (Alstonia scholaris), ketapang (Terminalia catappa), pandan (Pandanus sp.), meranti (Shorea selanica), benuang (Octomeles sumatrana), matoa/kasai (Pometia pinnata), kayu putih (Melaleuca leucadendron), berbagai jenis anggrek, dan pakis endemik (Chintea binaya).
Potensi Fauna
Pulau Seram memiliki delapan jenis mamalia terestrial yang asli terdiri dari tiga jenis Marsupial yaitu bandicoot/mapea (Rhyncomeles prattorum), Kuskus (Spilocuscus maculatus dan Phalanger orientalis) dan lima jenis Rodensia, yaitu Melomys aerosus, Melomys fulges, Melomys fraterculus, Rattus ceramicus dan Rattus feliceus.
Taman Nasional Manusela dapat dijumpai jenis mamalia yang lebih besar seperti Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Susscrofa dan S. Celebebsis), Anjing liar (Canis familiar), Kucing liar (Felis catus) dan Musang (Paradoxurus hermaphroditus, Vivera tangulunga).
Ada 26 jenis kelelawar di kawasan Taman Nasional Manusela antara lain Rousettus amplixicaudus, Pteropus melaopogon, Pteropus ocularis dan Macroglossus minimus (Macdenald et all. 1993) Kekayaan jenis burung di Pulau Seram sebanyak 196 species, 124 diantaranya merupakan jenis menetap sedangkan 72 spesies adalah jenis migran.
Sebanyak 13 jenis merupakan endemik Seram. Birdlife International telah menetapkan daerah burung endemik (DBE) Seram yang mencakup Pulau Seram dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis burung sebaran terbatas di Pulau Seram ada 28 jenis, delapan jenis diantaranya adalah endemik.
Jenis Kasturi tengkuk ungu (Lorius domicella) dan Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis) sekarang terancam punah karena banyaknya penangkapan untuk diperdagangkan. Jenis burung endemik lainnya yaitu : Diacrum vulneratum, Raja udang (Halycon lazuli, H. Sacta dan Alcedo atthis), Nuri raja (Alisterus amboinensis), Nuri kepala hitam (Lorius domicella), Burung madu besar (Philemon subcorniculatus) serta Kasuari (Casuarius casuarius).
Kawasan Taman Nasional Manusela banyak memiliki keunikan dan kekhasan, seperti lembah Manusela dengan pemandangan alamnya yang menarik dan keadaan iklimnya yang segar dan menyenangkan, lembah Piliana yang kaya jenis kupu-kupu, Sawai dengan aneka karang lautnya yang indah, air panas di Tehoru serta kegiatan safari rusa di pada Pasahari.
Kepercayaan masyarakat di kawasan Taman Nasional Manusela secara tidak langsung akan membantu menjaga dan melestarikan taman nasional. Kegiatan pengembangan daerah ini untuk meningkatkan pendapatan daerah harus tetap mempertahankan keaslian ekosistem dan lingkungan. Satwa dan flora pada Kawasan Taman Nasional banyak yang termasuk dalam jenis endemik karena hanya terdapat pada lokasi ini dan tidak terdapat di hutan manapun di dunia.