Kenali Penyakit Bipolar Pada Kondisi Gangguan Mental

Bipolar merupakan Suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati mulai dari posisi terendah depresif/tertekan ke tertinggi/manik. Penyebab pasti gangguan bipolar tidak diketahui, namun kombinasi genetika, lingkungan, serta struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah mungkin berperan atas terjadinya gangguan.

Episode manik dapat mencakup gejala seperti energi tinggi, jam tidur yang kurang, dan sering berkhayal. Episode depresi dapat meliputi gejala seperti energi rendah, motivasi rendah, dan kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari. Episode mood terjadi selama beberapa hari hingga berbulan-bulan sekaligus dan mungkin juga terkait dengan pikiran untuk bunuh diri.

jika perubahan energi dan suasana hati ini lebih parah daripada pasang-surut kehidupan sehari-hari. Karena gangguan bipolar adalah kondisi medis jangka panjang.  Terdapat tiga jenis gangguan bipolar, gangguan bipolar I, gangguan bipolar II, dan cyclothymia. Gangguan bipolar I didefinisikan oleh episode manik, seringnya berlangsung lebih dari satu minggu dan terdapat episode depresi meski tidak semua orang mengalaminya.

Gangguan bipolar II didefinisikan oleh pola episode depresif dan hipomanik. Tetapi bukan episode manik penuh yang dialami dengan gangguan bipolar I. Ketiga adalah siklotimia, yang didefinisikan oleh beberapa episode hipomanik dan periode gejala depresi selama setidaknya dua tahun. Episode tersebut tidak separah pada gangguan bipolar I atau II. Tetapi dapat berdampak serius pada kehidupan.

Beberapa orang dengan gangguan bipolar juga tidak selalu menyadari perubahan suasana hati dan perilaku mereka. Hal itu bisa membuat diagnosis menjadi sulit. tanda-tanda gangguan bipolar meliputi periode manik dan depresi, masing-masing dapat berlangsung selama beberapa minggu atau beberapa bulan. Terkadang, seseorang dengan gangguan bipolar akan mengalami periode tenang antara manik dan depresi.

Gejala gangguan bipolar meliputi:

– Depresi

– Agitasi dan lekas marah

– Perubahan nafsu makan atau berat badan

– Perasaan putus asa

– Mudah lelah

– Konsentrasi buruk

– Isolasi sosial

– Pikiran bunuh diri mania

– Kecenderungan mudah teralihkan

– Suasana hati yang meningkat

– Iritabilitas yang ekstrem

– Pikiran bercabang

– Perubahan suasana hati yang cepat dan tidak terduga

Seseorang yang memiliki gangguan bipolar kemungkinan dapat bertahan selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala atau mengalami periode di mana gejalanya tidak parah.

gangguan bipolar selama masa remaja akhir atau awal masa dewasa. Kondisi ini juga dapat muncul selama kehamilan atau setelah kelahiran dan terkadang selama masa kanak-kanak. Orang yang memiliki gangguan ini kemungkinan mengalami perubahan perilaku, pemikiran, dan perasaan yang ekstrem dan dramatis. Mereka juga kemungkinan besar tidak menyadari bagaimana mereka berpikir atau bertindak.

Gangguan bipolar adalah gangguan yang kompleks. Para dokter hingga saat ini masih belum yakin penyebab pasti kondisi ini. Namun, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi seseorang hingga mengidap gangguan bipolar, antara lain:

Riwayat keluarga

Hubungan genetik kuat dengan gangguan bipolar. Orang yang memiliki kerabat tingkat pertama dengan gangguan bipolar memiliki risiko tujuh kali lebih tinggi terkena kondisi tersebut daripada seseorang yang tidak memiliki kerabat dengan gangguan bipolar.

Faktor risiko

Sebuah studi pada tahun 2018 mencatat bahwa infeksi T. gondii selama kehamilan bisa menjadi faktor risiko potensial bagi bayi yang kemudian mengembangkan gangguan bipolar. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian terkait hal ini.

Trauma masa kanak-kanak mungkin merupakan faktor risiko untuk kondisi kesehatan mental yang terjadi di kemudian hari, termasuk gangguan bipolar. Stres dan peristiwa kehidupan yang traumatis, seperti kehilangan anak, perceraian, kematian dalam keluarga, atau pengangguran, bisa mempengaruhi timbulnya gangguan bipolar.

Studi pada tahun 2018 juga menggambarkan bagaimana gangguan bipolar terkait dengan banyak gangguan lainnya. Namun karena gangguan tersebut saling terkait, bukan berarti satu gangguan menyebabkan gangguan lainnya.

Gangguan bipolar dapat terkait dengan:

  • gangguan penggunaan zat
  • sindrom iritasi usus besar (IBS)
  • asma
  • obesitas
  • migraine
  • cedera kepala
  • gangguan kecemasan
  • gangguan hiperaktif defisit perhatian (ADHD)

Terkadang, orang dengan gangguan bipolar salah didiagnosis dengan kondisi kesehatan mental lainnya, seperti skizofrenia atau gangguan kepribadian borderline.

Bagi seorang petugas kesehatan profesional yang mendiagnosis gangguan bipolar, seseorang harus memiliki setidaknya satu episode manik yang berlangsung paling tidak 1 minggu dan satu episode depresi yang berlangsung lebih dari 2 minggu.

Meskipun sulit untuk mengidentifikasi beberapa gejala gangguan bipolar, perubahan perilaku yang ekstrem dapat menjadi tanda yang jelas. Misalnya:

  • mengambil risiko fisik yang ekstrem
  • membelanjakan uang dalam jumlah besar secara impulsif
  • menunjukkan perilaku berbahaya
  • bertindak tak mau kalah
  • gemetar atau gelisah
  • tidak tidur sama sekali atau tidur sepanjang waktu
  • isolasi yang ekstrem

Seperti banyak gangguan kesehatan mental lainnya, seseorang dapat mengobati gangguan bipolar melalui kombinasi terapi yang meliputi:

  • terapi
  • obat antipsikotik
  • antidepresan
  • obat penstabil suasana hati
  • strategi manajemen diri dan pendidikan
  • olahraga
  • meditasi

Penderita gangguan bipolar dapat mengelola kondisi mereka dengan bantuan perawatan medis. Melalui perawatan yang dilakukan secara efektif, orang dengan gangguan bipolar dapat hidup sehat dan bahagia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *