Kisah Nyata Film The Jungle Book, Ketika Seorang Anak Mentaati Hukum Rimba

The Jungle Book adalah film yang diangkat dari novel klasik karya Rudyard Kipling. Dalam film ini, Disney cukup berhasil membawa kita dari fantasi narasi ke fantasi visual. Film ini sangat di rekomendasi untuk kamu yang pencinta Disney, selain filnya seru kamu juga bisa mengambil pesan moral yang bisa kamu dapatkan dari kisahnya.

Film ini rilis pada Tanggal 15 April 2016 yang menjadi pengisi suara dalam film ini adalah tokoh-tokoh kawakan seperti  suara penuh wibawa Ben Kingsley pada si Macan Kumbang Bagheera ataupun aksen beratnya Bill Muray pada si beruang Baloo.

Cerita bermula ketika Mowgli, seorang anak manusia yang diasuh oleh sekawanan serigala, hidup bersama binatang lain dengan damai di hutan. Agar Mowgli bisa hidup dengan terus aman bersama binatang lain, maka Akeela sang Serigala yang mengasuh Mowgli melarang keras dirinya untuk “menjadi manusia”.

Mowgli diharuskan hidup layaknya serigala. Ia tidak diperbolehkan menggunakan akalnya untuk memudahkan kesehariannya. Tapi Mowgli tetaplah Mowgli, seorang anak manusia yang jelas tak sama dengan sekawanan binatang. Sesekali ia menggunakan kecerdikannya untuk mempermudah hidupnya di hutan. Sikapnya itu mencemaskan Akeela.

Di sisi lain, Kehadiran Mowgli di antara para binatang lain membuat Shere Khan tak nyaman. Harimau Besar ini pun memiliki dendam terhadap Mowgli. Karena dulunya, Share Khan pernah hampir membunuh anak manusia ini. Tapi ayahnya Mowgli mencoba untuk melindunginya. Ia melawan Share Khan dengan menyulutkan api ke wajahnya. Akibat aksinya heroiknya itu, ayah Mowgli tewas dan Share Khan pergi karena terluka.

Meskipun demikian, Share Khan tetap tak bisa menerimanya. Ia tetap bernafsu untuk menuntut balas terhadap perlakuan ayah Mowgli itu. akhirnya, demi keselamatan Mowgli dan ketentraman hewan lain. Maka Akeela menyuruh Mowgli untuk kembali ke asalnya yaitu pergi  dan hidup di perkampungan manusia. Dengan berat hati, Mowgli pun pergi menuju perkampungan manusia ditemani Baheera. Hingga di tengah jalan, ia diculik oleh sekawanan kera lalu dibawa ke istana milik King Louis, yaitu seekor Kera Gunung bertubuh besar.

King Louis ingin menawarkan kerja sama dengan dirinya. Ia ingin Mowgli membuatkan dan mengajarkan dirinya membuat api, atau ia menyebutnya Bunga Merah. King Louis menyakini, jika ia bisa menguasai Bunga Merah maka ia berada di peringkat atas rantai makanan. Ia akan benar-benar akan menjadi penguasa hutan. Namun Mowgli tidak setuju. Ia tidak ingin kembali menjadi masalah di hutan. Akeela sendiri juga melarang keras Mowgli untuk mendekati Bunga Merah.

Saat itulah kekacauan terjadi saat Baheera dan Baloo berupaya menyelamatkan Mowgli dari keserakahan King Louis. Pada scene ini, kita bisa menyaksikan pertempuran yang sangat dramatis. Setelah pertempuran usai, Mowgli baru mengetahui satu fakta yang menyakitkan. Akeela, serigala yang mengasuhnya telah tewas di tangan Share Khan.

Mowgli pun marah besar. Saat itulah ia melanggar aturan Hukum Rimba yaitu membawa Bunga Merah ke dalam hutan. Karena Ia tahu, satu-satunya yang paling ditakuti Harimau besar itu adalah api. Diam-diam Mowgli mencuri api dari perkampungan penduduk lalu berlari menemui Share Khan untuk balas dendam.

Rasa dendam akhirnya membawa Mowgli bertemu dengan Share Khan. Namun ia tak meyadari, bahwa selama perjalanan dengan Bunga Merahnya. Sepotong bara api terjatuh lalu membakar hutan. Situasi ini pun dimanfaatkan Share Khan untuk memprovokasi binatang lain agar membenci Mowgli. Kebakaran hutan itu adalah bukti bahwa kehadiran manusia di hutan hanyalah untuk merusak.

Lihatlah, anak manusia ini telah menunjukkan wujud aslinya,” sulut Share Khan.

Film berdurasi 106 menit ini memang cukup mengaduk emosi. Kita seolah diajak untuk memilih, apakah seorang manusia memang layak tinggal di hutan atau sebaliknya. Meskipun demikian, film ini cukup menghibur. Lelucon yang disajikan sepanjang cerita, diramu Disney dengan sangat baik.

The Jungle Book ingin menunjukkan kepada kita, bahwa keserakahan dan dendamlah yang merusak hubungan harmonis antara hewan dan manusia. Maka sepanjang cerita, Disney memvisualkan hutan yang indah dan terjaga. Kehidupan yang saling menghormati. Semua ini kemudian berubah menjadi sangat buruk, ketika ada penghuni hutan yang tidak lagi mentaati hukum rimba. Baik itu keserakahan seperti King Louis, ataupun dendam yang membara dalam hati Share Khan atau Mowgli sendiri sebagai seorang anak manusia.