Mendengarkan Musik Klasik Saat Hamil Berdampak Baik Untuk Otak Bayi

Music klasik dapat Meningkatkan kadar serotonin di otak, sehingga membuat kamu merasa tenang dan bahagia juga Membuat tubuh menjadi rileks dan dapat membuat sistem tubuh bekerja menyembuhkan diri sendiri lebih baik. Tidak hanya itu Menurut psikolog mendengarkan musik klasik dapat meningkatkan kecerdasan spasial anak, khususnya bila didengarkan saat hamil.

Itu karena musik klasik mengaktifkan regio di otak yang mengatur kecerdasan spasial, yaitu kemampuan memahami ruang serta kemampuan matematika. Otak manusia terbentuk dalam masa kehamilan sampai tahun-tahun pertama kehidupan seseorang. Pada waktu itu, sebagian besar sel-sel syaraf yang jumlahnya triliunan belum seluruhnya terhubung dengan susunan syaraf pusat.

Irama musik klasik yang menenangkan itu mendorong aktivitas otak janin, sehingga membuat sel-sel syaraf terhubung lebih baik dengan susunan syaraf pusat. Meski tidak banyak orang yang suka musik klasik karena iramanya dinilai naik turun tiba-tiba dan mungkin pula dianggap kurang easy listening namun bagi janin atau bayi, irama musik klasik bukan hal yang asing.

Irama musik klasik sangat mirip dengan detak jantung ibu dalam rahim. Karena pengaruhnya yang positif, banyak dokter ahli kandungan dan kebidanan menganjurkan para ibu dan calon ibu untuk sering-sering memperdengarkan musik klasik untuk calon anak yang dikandungnya.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan lagu pengantar tidur (lullaby) untuk memberikan ketenangan pada bayi-bayi prematur dan terbukti 2,46 kali mengalami peningkatan lebih banyak sucking rate (hisapan menyusu) dibandingkan dalam kondisi hening. Kamu mungkin banyak menerima saran bahwa musik klasik cocok untuk si kecil dan bisa meningkatkan kecerdasan IQ sejak ia masih dalam kandungan.

Memang musik klasik cocok untuk bayi dan dapat mendorong perkembangan sel otak pada bayi hingga membuat perbedaan pada IQ anak, tapi sayangnya hal ini tidak efektif dilakukan ketika anak masih dalam kandungan.

Meningkatkan kecerdasan dari musik, si kecil harus belajar untuk memainkan alat musik daripada hanya mendengarkannya. Psikologi dari Universitas Zurich, Lutz Jancke, menyatakan bahwa mempelajari piano dengan rutin dapat meningkatkan IQ sebanyak 7 point.

Pada penelitian lain, dari Psikolog Universitas Indonesia, Dra. Linda Primana, MSi, menuturkan bahwa, pemberian stimulasi dengan terapi musik pada anak, paling efektif diterapkan sejak anak dalam masa kandungan, hingga anak mencapai usia 3 tahun. Karena selama periode ini otak anak mengalami pertumbuhan pesat.

Namun, sebagai orangtua kita mesti mengantisipasi apapun yang akan terjadi di masa depan terhadap tumbuh kembang anak. Maka dari itu pentingnya memilih asuransi kesehatan yang tepat untuk meminimalisir segala resiko yang diakibatkan oleh penyakit ataupun kecelakaan.