Menegenal Sejarah Macha Picchu Situs Yang Menarik Perhatian Para Wisatawan

Sejarah Machu Picchu ini pernah hilang setelah kekaisaran Inca tersebut runtuh. Namun, pada tahun 1911 situs ini pun ditemukan oleh seorang arkeolog asal Amerika. Baru kemudian di tahun 1983, situs ini menjadi Warisan Dunia UNESCO.

Menyaksikan bangunan yang unik tersebut, Machu Picchu menunjukkan sudah majunya peradaban kaum Inca pada masanya. Bangunan yang memiliki lebih 3000 anak tangga tersebut berbentuk menyerupai teras, benteng-benteng, dan dinding-dinding.

Bahannya sendiri terbuat dari batu yang dihaluskan. Menggunakan ukiran yang berhubungan dengan langit dan bumi. Saat ini Machu Picchu Peru ini menjadi situs sejarah yang terkenal di dunia. Sebanyak ratusan ribu wisatawan dunia berkunjung ke tempat ini setiap tahunnya.

Berbeda dengan situs-situs sejarah lainnya yang umumnya mengalami pemugaran, Machu Picchu ini 75 persen dari bangunannya masih asli. Hal ini membuktikan kecanggihan teknologi suku Inca pada masanya.

Sejarah Situs Machu Picchu

Situs Machu Picchu telah ditetapkan sebagai salah 1 dari 7 keajaiban dunia oleh UNESCO. bersamaan itu tercatat sebagai penyandang gelar ganda Warisan Dunia Budaya dan Alam, terlebih lagi tercantum “Darurat!” di dalam daftar perlindungannya. Ini berarti, peradaban kuno Inca sangat mungkin menghadapi ancaman lenyap, benar-benar telah berada di dalam situasi mendesak.

Faktor ancaman terbesar yang mungkin melenyapkan situs Machu Picchu, adalah para wisatawan yang setiap tahun lebih dari 500.000 orang berdatangan dari seluruh dunia ke Machu Picchu dan saling berebut mendaki untuk menikmati panorama situs puncak bukit tersebut.

Reruntuhan Machu Picchu merupakan objek wisata di Peru yang paling menarik perhatian dunia dan yang paling ingin dilihat sekali dalam seumur hidup. Seratus tahun yang lalu, Hiram Bingham, dosen sejarah dari Yale University, pada 1911 masuk ke wilayah Pegunungan Machu Picchu, setelah melakukan ekspedisi arkeologi dibawah panduan penduduk setempat ia memasuki area situs, kemudian menerbitkan sebuah laporan arkeologi yang berjudul The Lost Inca City (Kota Inca yang Hilang).

Mulai saat itu, cadar misteri reruntuhan Machu Picchu telah terungkap di dunia Barat. Setiap tahun menyedot wisatawan dari seluruh dunia mengunjungi situs peradaban Inca yang paling makmur dari abad ke-15 tersebut. Tahun lalu sejak Hiram Bingham memublikasikan reruntuhan Machu Picchu yang memasuki tahun peringatan 1 abad, itu sebabnya di tahun 2011 pengunjungnya telah melebihi satu juta orang, meningkat 30% dibandingkan dengan pengunjung tahun sebelumnya.

Demi dapat mengatasi masuknya arus turis dalam jumlah besar dan peluang bisnis situs Machu Picchu, Peru mengadakan proyek pembangunan besar-besaran di dekat situs, mendirikan hotel-hotel wisata dan fasilitas lainnya yang cukup melayani sejumlah besar wisatawan. Setelah tanah di sekitar situs mengalami reklamasi dan pembangunan yang berlebihan, telah merapuhkan kualitas topografi lokal, menyebabkan tepian sungai secara bertahap menggerus daratan dan badan gunung mengalami kelongsoran dan bahkan terkadang mengalami kebakaran hutan akibat ulah manusia. Ancaman-ancaman yang mematikan seperti ini terus mendesak situs Machu Picchu menuju kehancuran total.

Meskipun penghancuran reruntuhan Machu Picchu karena masuknya wisatawan yang berlebihan, tetapi ironisnya pariwisata merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Peru, sedangkan 90% dari pendapatan pariwisata berasal dari situs Machu Picchu, industri pariwisata di sini cukup untuk mendukung mata pencaharian dari 170.005.000 penduduk lokal.

Reruntuhan Machu Picchu ketika pada 2010 mengalami invasi hujan lebat yang mengakibatkan longsor dan bencana banjir bandang yang parah, pihak berwenang memutuskan untuk menutup sementara situs ini selama dua bulan. Dalam 2 bulan tersebut pendapatan ekonomi mengalami kerugian sebesar $AS 200 juta (Rp 1,9 triliun).

Jika Machu Picchu yang berasal dari Pachacuti, penguasa Dinasti Inca, yang didirikan di kota batu pengungsian pada 1450 M di pegunungan Andes benar-benar runtuh, maka tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomi saja, tetapi ia yang mewakili sejarah gemilang dan makna mendalam dari peradaban Inca kuno akan selamanya hilang dari muka bumi ini.

Tempat ini adalah tanah suci penelitian kebudayaan Inca yang didambakan oleh banyak arkeolog dunia. Kebijaksanaan peradaban kuno dari makam kuno, perencanaan jalan dan serangkaian desain sawah terasiring di dalam situs kota batu tersebut, masih saja merupakan petunjuk dari peradaban Inca yang tak habis-habisnya digali, menunggu para arkeolog secara terus menerus menelusuri dan menemukannya.