Lembah Harau merupakan salah satu tempat wisata di Sumatera Barat yang memukau para wisatawan. Wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata Lembah Arau di Sumatera Barat ini akan melihat beberapa lembah yang subur. Lembah Harau merupakan objek wisata di Sumatera Barat yang berada di Kabupaten Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.
Mengenal Asal-Usul Dan Keindahan Lembah Harau
Harau diyakini berasal dari kata ‘parau’, istilah lokal yang artinya suara serak. Dulu, penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu sering menghadapi banjir dan longsor sehingga menimbulkan kegaduhan dan kepanikan. Penduduknya sering berteriak histeris dan akhirnya menimbulkan suara parau. Dengan ciri suara penduduknya banyak yang parau didengar maka daerah tersebut dinamakan ‘orau’ dan kemudian berubah nama menjadi ‘Arau’ hingga akhirnya penyebutan lebih sering menjadi ‘harau’.
Dulu, Lembah Harau mungkin hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, karena ia dikelilingi tebing dan air terjun alami. Namun sekarang, hampir semua masyarakat di Sumatera Barat, terutama kaum millennial mengenal wisata ini sebagai spot yang kekinian. Ini karena pengelolaan terhadap lembah ini makin digarap serius, dan hasilnya pun luar biasa.
Memasuki Lembah Harau, Anda akan dibuat tercengang karena kecantikannya yang tak kalah dari Taman Nasional Yosemite di Sierra Nevada (California). Lembah ini sangat subur, sehingga udara terasa sejuk dan segar. Di Lembah Harau ini terdapat air terjun bernama Bunta Waterfall atau secara lokal disebut Sarasah Bunta. Air terjun ini mengalirkan air tawar segar dari dataran tinggi dengan tiga air terjun lainnya di lembah ini. Sarasah Bunta ini mempunyai air terjun yang berunta-unta indah apabila terpancar sinar matahari seperti bidadari yang sedang mandi sehingga dinamakan Sarasah Bunta.
Lembah Harau sebenarnya merupakan cagar alam seluas 669 hektar. Hasil survei tim geologi asal Jerman tahun 1980 menemukan jenis batuan yang ditemukan di daerah ini identik dengan yang ditemukan di dasar laut berupa batuan breksi dan konglomerat. Legenda masyarakat Sarasah Aka Barayunjuga menceritakan bahwa di sekitar Cagar Alam Lembah Harau dulunya adalah laut.
Ada banyak hal dari alam yang bisa dieksplorasi di sini, seperti tebing-tebing tinggi dengan air terjun yang mengalir, serta tebing kering yang bisa digunakan untuk olahraga panjat tebing. Para wisatawan juga banyak yang memberanikan diri untuk mandi langsung di bawah air terjun.
Di sisi lain, pagar tebing cadas yang curam telah menciptakan relief cantik sekaligus menantang terutama Anda yang menyukai olahraga panjat tebing. Kecuraman tebing di tempat ini mencapai 90 derajat dengan ketinggian yang mencapai 150 hingga 200 meter. Tak salah rasanya jika Lembah Harau menjadi surga bagi pecinta panjat tebing. Para pemanjat menjuluki lembah ini sebagai Yosemite-nya Indonesia.
Anda juga dapat menemui banyak satwa di sini, seperti sapi yang menggemaskan dan kuda yang tangguh. Kuda-kuda di sini juga bisa diajak berfoto bersama dan dinaiki oleh pengunjung. Udara sejuk dan segar semakin menguatkan keindahannya.