Mengenal Dampak Bahaya Styrofoam Bagi Kesehatan Manusia

Styrofoam merupakan benda yang saat ini tidak jarang ditemui. Hampir semua orang mengenal dan pernah menggunakan benda ini. Benda ini merupakan benda yang mudah untuk digunakan, tetapi sangat sulit untuk dihancurkan. Limbah ini bisa bertahan selama ratusan tahun tanpa terurai secara alami.

Styrofoam bisa dibilang termasuk ke dalam kelompok plastik yang sering dijadikan kemasan. Harganya yang murah dan praktis dalam pemakaiannya menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku bisnis makanan. Namun efek samping yang ditimbulkan cukup buruk.

Styrofoam mengandung beberapa zat kimia yang dipercaya berbahaya bagi kesehatan manusia. Beberapa di antaranya adalah benzene dan  styrene yang telah dibuktikan dapat menyebabkan penyakit kanker.

Bahkan badan kesehatan dunia, World Health Organization telah menyatakan bahwa benzena adalah zat kimia yang bersifat karsinogenik, atau dapat menyebabkan tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh. Sedangkan fakta untuk styrene, tidak jauh berbeda dengan benzena, zat ini juga menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

FAKTOR YANG MEMBUAT STYROFOAM BERBAHAYA

  • Suhu makanan. Semakin tinggi suhu makanan yang ada dalam styrofoam maka akan semakin mudah zat styrene berpindah ke makanan. Oleh karena itu, hindari menggunakan styrofoam dalam memanaskan makanan, atau untuk menyimpan makanan dalam suhu panas.
  • Lama kontak dengan makanan. Semakin lama menyimpan makanan di dalam styrofoam, maka akan semakin berbahaya bagi kesehatan.
  • Tingginya lemak makanan. Makanan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi akan mendapatkan kontaminasi styrene lebih banyak ketimbang dengan makanan yang lemaknya sedikit. Meskipun begitu, sampai saat ini para ahli belum mengetahui secara pasti mengapa lemak makanan mempengaruhi perpindahan styrene ke dalam makanan.

BAHAYA KESEHATAN DARI STYROFOAM

Berikut beberapa bahaya kesehatan akibat dari kemasan styrofoam:

  • Menyebabkan gangguan pada sistem saraf
  • Mengalami sakit kepala
  • Meningkatkan risiko leukemia dan limfoma
  • Dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin dan menyebabkan bayi lahir cacat

Limbah Berbahaya Terbesar Kelima di Dunia

Environmental Protection Association (EPA) dan World Health Organization (WHO) mengategorikan bahwa styrofoam adalah benda yang memiliki kandungan yang tidak sehat. Selain itu, styrofoam juga merupakan limbah berbahaya terbesar kelima di dunia.

Mengandung 57 Jenis Zat Berbahaya

Proses pembuatan styrofoam menyebarkan bau tak sedap dan mengganggu pernafasan, serta melepas 57 jenis zat berbahaya ke udara.

Merusak Lingkungan

Benda ini sudah pasti akan mencemari lingkungan apabila sudah tidak terpakai.

Menghasilkan Gas Beracun

Jika ingin dihancurkan, membutuhkan teknologi tinggi, mahal, dan menghasilkan gas beracun serta emisi karbon yang tinggi pula.

Sampah Styrofoam di Jakarta

Di pesisir Jakarta Utara, setiap harinya menampung genangan sampah yang didominasi oleh sampah styrofoam bekas pakai dan sampah plastik lainnya.

Sudah jelaslah berbagai efek negatif dari sebuah styarofoam. Mari kita lebih bijak menggunakan barang yang biasa kita pakai sehari-hari. Tindakan kecil apabila dilakukan bersama-sama akan menjadi tindakan yang besar.