Gunung Everest, dengan ketinggian mencapai 8.848 meter di atas permukaan laut, adalah puncak tertinggi di dunia yang memikat para petualang dan penggemar alam bebas. Mendaki Gunung Everest adalah impian bagi banyak orang yang ingin menguji keberanian, ketahanan fisik, dan merasakan sensasi puncak tertinggi di dunia.
Mendaki gunung ini adalah tantangan fisik dan mental yang menguji kekuatan, ketahanan, dan keterampilan seseorang. Namun, bagi mereka yang memiliki tekad dan persiapan yang memadai, pencapaian ini menjadi prestasi seumur hidup.
Para pendaki akan menghadapi medan yang menantang, cuaca yang ekstrem, dan ketinggian yang menguras energi saat mereka menaklukkan Gunung Everest. Namun, pengalaman melihat pemandangan spektakuler, gletser megah, dan menjelajahi keindahan alam yang masih alami
membuat setiap perjuangan dan usaha sebanding dengan kepuasan yang luar biasa. Perjalanan mendaki Gunung Everest biasanya memakan waktu beberapa minggu, melalui rute-rute seperti Jalur Pendaki Tertinggi Nepal dan Rute Utara Tibet.
Selama perjalanan, pendaki akan melintasi kamp-kamp pendakian seperti Base Camp Everest, Camp 1, Camp 2, hingga akhirnya mencapai Camp 4 di sekitar Puncak Everest. Mendaki Gunung Everest juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan
para pendaki dari seluruh dunia yang memiliki tujuan dan impian yang sama. Tim kerjasama, semangat saling mendukung, dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan membuat pengalaman ini lebih berharga dan berkesan.
Namun, penting untuk diingat bahwa mendaki Gunung Everest bukanlah tugas yang mudah. Persiapan yang matang, pelatihan fisik yang intensif, dan pengetahuan tentang kondisi gunung dan keselamatan sangat diperlukan.
Pendaki juga harus mematuhi peraturan dan pedoman yang ditetapkan oleh pihak berwenang untuk menjaga kelestarian alam dan keselamatan diri sendiri. Mendaki Gunung Everest adalah pengalaman yang membutuhkan tekad, ketekunan, dan keberanian yang luar biasa.
Bagi mereka yang mencapai puncaknya, prestasi ini akan menjadi pencapaian terbesar dalam hidup mereka. Jadi, jika Anda memiliki impian untuk menaklukkan puncak tertinggi dunia, persiapkan diri dengan baik dan siapkan diri untuk petualangan yang luar biasa.
Titik tertinggi di Bumi menjadi sedikit lebih tinggi, karena China dan Nepal akhirnya menyepakati ketinggian untuk Gunung Everest setelah perdebatan selama beberapa dekade. Penyebab perbedaan tersebut lantaran China mengukur ketinggian batu di puncak Gunung Everest, dan bukan selubung salju juga es di puncak gunung tertinggi di dunia itu.
Edmund Hillary dan Tenzing Norgay Sherpa yang terkenal pertama kali mencapai puncak Everest pada 29 Mei 1953, sebuah survei India menyesuaikan ketinggian menjadi 8.848 meter. Pengukuran itu diterima secara luas, dengan angka yang memikat tidak hanya pendaki gunung yang ambisius tetapi juga nama-nama yang menginspirasi untuk lini pakaian petualangan, restoran, bahkan vodka.
Pada 1999, National Geographic Society menyimpulkan titik tertinggi di dunia itu lebih tinggi, di 8.850 meter. Tetapi, Nepal tidak pernah secara resmi mengakui ketinggian baru ini, meskipun dikutip secara luas.
Gunung Everest diliputi oleh fenomena supranatural, penampakan hantu dan kejadian yang tak dapat dijelaskan lainnya. Mayat yang ditinggalkan dan beku di salju membuat Everest seperti kuburan terbuka. Jadi tidak mengherankan jika penampakan hantu di Gunung Everest tidak bisa dihindari. Beberapa kisah menakutkan tentang Gunung Everest mungkin saja palsu, tetapi beberapa kebenaran tidak bisa diabaikan.
Pada ketinggian yang dimiliki Everest, tidak mengherankan terdapat beberapa pengalaman supranatural karena para pendaki mengalami penurunan oksigen yang signifikan membuat otak membayangkan beberapa gambaran aneh.