Mengenal Kondisi Busung Lapar, Malnutrisi Yang Mengancam Nyawa

Busung lapar merupakan suatu kondisi yang termasuk ke dalam kategori malnutrisi atau gizi buruk, yaitu kondisi ketika tubuh mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang. Busung lapar juga sekaligus merupakan istilah awam untuk menggambarkan kondisi malnutrisi, yaitu kwashiokor dan marasmus.

Kondisi ini dapat  menyebabkan seseorang rentang mengalami berbagai infeksi parah maupun berbagai penyakit yang dapat berujung pada kematian jika tidak ada penanganan lebih lanjut. Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan nutrisi penting yang meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.

Berdasarkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, gizi buruk dapat berkembang menjadi busung lapar dalam waktu 5 tahun sejak pertama kali muncul gejala. Busung lapar bisa dialami oleh siapa saja dalam semua golongan usia, dimulai dari malnutrisi pada anak-anak, orang dewasa, dan juga orang lanjut usia (lansia).

Namun, kondisi ini lebih sering terjadi akibat gizi buruk pada anak, seperti pada bayi baru lahir hingga berusia 3 tahun (batita). Meski malnutrisi bisa terjadi diberbagai negara di seluruh dunia, busung lapar umumnya terjadi di negara miskin dan negara berkembang. Bahkan, menurut WHO, di negara-negara tersebut, sekitar 45% kematian anak di bawah usia 5 tahun ada kaitannya dengan gizi buruk yang dialami.

Penyebab Busung Lapar

Busung lapar atau malnutrisi dapat dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa, bahkan ibu hamil. Umumnya malnutrisi disebabkan oleh kekurangan nutrisi dalam tubuh yang telah berlangsung dalam kurun waktu cukup lama.

Orang yang tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup tersebut akan lebih sering mengalami kelaparan. Jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang relatif panjang maka orang tersebut dapat mengalami kekurangan gizi yang berlanjut menjadi busung lapar.

Pencegahan Busung Lapar

Cara terbaik yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan busung lapar adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Karenanya, beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut.

  • Konsumsi daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sumber protein lain dalam jumlah yang cukup.
  • Konsumsi susu dan produk olahannya.
  • Memantau status gizi secara rutin.
  • Perbanyak konsumsi makanan yang memiliki kandungan pati, seperti roti, nasi, kentang, dan pasta.
  • Perbanyak konsumsi sayur dan buah.

Faktor-Faktor Risiko Busung Lapar

Busung lapar diketahui lebih berisiko dialami oleh seseorang yang memiliki faktor-faktor berikut ini.

  1. Asupan makanan yang sedikit

Beberapa orang mungkin kesulitan mendapat asupan nutrisi yang cukup akibat kondisi kesehatan tertentu, seperti berikut ini.

  • Tidak mendapat ASI yang cukup.
  • Kondisi kesehatan tertentu, seperti kesulitan menelan (dysphagia), AIDS, dan gangguan saluran pencernaan (misalnya, diare kronis).
  • Penggunaan obat-obatan tertentu yang bisa menimbulkan efek samping, seperti kehilangan nafsu makan atau diare.

Tubuh juga bisa lebih rentan kekurangan nutrisi saat sedang membutuhkan energi yang lebih banyak, misalnya:

  • saat masa penyembuhan pasca operasi,
  • mengalami cedera serius seperti luka bakar, atau
  • memiliki kebiasaan menggerakan tubuh yang tidak disengata, seperti tremor.
  1. Gangguan kesehatan mental

Kesehatan mental yang terganggu bisa memengaruhi kegiatan sehari-hari, termasuk kebiasaan makan. Penderita kesehatan mental bisa mengalami kesulitan atau tidak mau makan.

Beberapa gangguan mental tersebut yaitu sebagai berikut.

  • Anoreksia.
  • Demensia.
  • Depresi.
  • Skizofrenia.
  • Trauma akibat kekerasan, pelecehan, dan penelantaran.
  1. Gangguan fisik dan sosial

Pada beberapa orang, gangguan fisik dan sosial bisa membuat dirinya memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.

Gangguan tersebut yaitu sebagai berikut.

  • Kondisi gigi yang buruk atau gigi palsu yang tidak rapih, sehingga lebih sulit untuk makan.
  • Keterbatasan fisik yang membatasi kemampuan bergerak.
  • Tinggal sendirian dan terisolasi dari lingkungan sosial.
  • Hidup dalam kemiskinan.
  • Kekurangan pasokan makanan, misalnya akibat tinggal di tempat terpencil dan sulit mendapat pasokan makanan, atau akibat perang dan bencana alam.
  • Ketergantungan alkohol atau obat-obatan terlarang (NAPZA).
  • Tidak memiliki pengetahui yang cukup tentang nutrisi atau cara memasak.

Cara mengobati Busung Lapar

Busung lapar perlu ditangani sesuai dengan masing-masing penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa pengobatan yang mungkin akan disarankan oleh dokter.

  1. Perubahan pola makan dan mengonsumsi suplemen

Mengubah pola makan bisa menjadi salah satu cara untuk memastikan tubuh mendapat asupan nutrisi yang cukup setiap hari.

Perubahan pola makan yang disarankan dapat meliputi berikut ini.

  • Menjaga pola makan seimbang dan sehat.
  • Mengonsumsi makanan yang diperkaya dengan nutrisi tambahan.
  • Makan camilan di antara waktu makan.
  • Minum minuman yang mengandung kalori yang tinggi.
  • Mengonsumsi suplemen untuk membantu memenuhi nutrisi.
  1. Penggunaan alat bantu makan

Jika malnutrisi disebabkan oleh gangguan fungsi tubuh akibat kondisi tertentu, misalnya kesulitan menelan, alat bantu makan mungkin bisa digunakan untuk membantu mencerna makanan.

Beberapa alat bantu makan yang bisa digunakan meliputi berikut ini.

  • Selang nasogastrik (nasogastric tube/NGT), yaitu selang yang dimasukan mellui hidung ke dalam lambung
  • Percutaneous endoscopic gastrostomy (PEG), yaitu selang yang dimasukan langsung ke dalam lambung atau usus secara langsung melalui sayatan di kulit perut.
  • Cairan mengandung nutrisi yang dimasukan langsung ke dalam pembuluh darah melalui infus.

Biasanya, prosedur penanganan menggunakan alat bantu makan tersebut awalnya akan dilakukan di rumah sakit, tetapi kemudian bisa dilanjutkan di rumah jika kondisi sudah mulai membaik.

  1. Perawatan khusus

Beberapa penderita malnutrisi perlu perawatan khusus untuk mengatasi penyebabnya, misalnya gerak tubuh yang terbatas.

Perawatan khusus yang mungkin dibutuhkan, di antaranya sebagai berikut.

  • Perawat di rumah untuk membantu menyediakan makanan.
  • Terapi okupasi, untuk mengatasi kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
  • Terapi bicara dan bahasa, untuk membantu mengatasi kesulitan menelan dan menyarankan makanan apa saja yang mudah ditelan.

Selama menjalani pengobatan busung lapar, penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin untuk memastikan pengobatan dapat memperbaiki kondisi tubuh. Berat badan (dan tinggi badan pada anak) akan diukur untuk memastikan perkembangan kondisi.

Jika pengobatan tidak efektif, dokter akan menyarankan pengobatan lebih lanjut dengan spesialis atau ahli. Penanganan yang tepat bisa meningkatkan kualitas hidup penderita, serta bahkan menyelamatkan nyawa.

Kondisi busung lapar yang tidak ditangani cacat mental dan cacat fisik permanen. Pada anak-anak, gagal tumbuh juga bisa terjadi. Pada kasus yang lebih parah, kondisi ini bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian dini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *