Mengenal Lampu Lentera Yang Menerangi Kegelapan Zaman Dulu

Dulu sebelum ada listrik, benda ini digunakan oleh masyarakat sebagai penerang dimalam hari. Sehingga berbagai aktivitas dapat dilakukan seperti belajar, makan, berkumpul dengan keluarga, bahkan ketika berada dikamar mandi tidak akan terlepas dari alat yang dijadikan sebagai sumber cahaya ini.

Lentera yang dikenal dengan nama lampu teplok ini sungguh akrab dengan masyarakat, terlebih lagi mereka yang tinggal di daerah perdesaan. Memang cahayanya tak seterang lampu pijar atau neon, namun itulah kenyataan pada saat itu bahwa keberadaanya dapat dikatakan sangat penting.

Lentera menghasilkan nyala menggunakan sumbu dengan bahan bakar minyak. Cara itu membuat lentera bisa menyala lama selagi minyaknya masih ada. Jika minyaknya habis tinggal diisi ulang minyak saja, lalu digunakan lagi.

Lentera adalah perangkat pencahayaan yang portabel yang berfungsi untuk penerangan atau sumber cahaya. Istilah lentera juga digunakan lebih umum yang berarti sumber cahaya atau wadah untuk sumber cahaya dengan bertutup kaca.

lentera ini pertama kali dibuat pada Dinasti Han Barat, sekitarĀ 202 SM hingga 8 M. Bentuknya berupa dudukan lampu perunggu yang digunakan untuk penerangan bangsawan. Pada Dinasti Han Timur, 25-220 Masehi lentera kertas China ditemukan.

Kini seiring dengan bergulirnya zaman, keberadaannya telah tergantikan oleh lampu pijar juga neon. Alat penerang ini bersumber dari energi listrik yang diubah menjadi cahaya. Semua itu tidak terlepas dari adanya pemerataan pembangunan dan perkembangan teknologi. Sehingga kini lampu yang menggunakan listrik sebagai sumber energinya dapat dinikmati dengan mudah oleh masyarakat sampai pada pelosok perdesaan.

Bukan hanya itu saja, berbagai alat rumah tangga yang menggunakan energi listrikpun juga telah merata digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Semua itu sepertinya semakin memudahkan untuk pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan.

Demikian lampu lentera ini gereget budaya di Kampung mampu menyala secara konsisten layaknya lentera. Masyarakat bergotong-royong merayakan festival budaya yang dilaksanakan beriringan dengan gerakan ekonomi melalui pendirian stand-stand penjualan produk warga. Tujuannya tak lain agar warga yang terlibat tetap mampu menghidupi diri sendiri dan sekitar.

Seiring waktu berlalu dan berbagai sumber energi baru ditemukan, jenis lampu baru juga berkembang. Di jaman modern ini kita sudah dapat menikmati terangnya malam hari yang tentunya kita tidak kesusahan lagi karena lampu sekarang sudah menggunakan tenaga listrik, tentunya di Indonesia pemakaian listrik sudah di gunakan sebagian besar wilayah Indonesia sehingga lampu lentera sudah tidak terpakai dan menjadi barang jadul.