Permainan Bentengan : Asal Usul Permainan Tradisional Yang Memiliki Fungsi Dan Nilai Budaya

Anak 90-an pasti sudah tidak asing lagi dengan permainan yang satu ini, permainan  bentengan ini merupakan permainan tradisional yang populer yang sering diaminkan oleh anak-anak maupun orang dewasa. Pernahkan kamu bermain Bentengan ? ternyata permainan ini termasuk permainan melegenda di Janteng. Permainan tradisional yang memiliki fungsi kebudayaan di lingkungan masyarakat.

Masyarakat janteng mempercayai permainan bentengan ini memiliki fungsi kebudayaan yang mencakup alam, sosial dan budaya. masyarakat Jateng, pasti akan menumbuh kembangkan budayanya. Sulit dibayangkan bagaimana sebuah masyarakat tanpa budaya, dan sebaliknya. Oleh karena itu, masyarakat dan kebudayaan merupakan dua konsep yang berbeda, tetapi satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

Di Jawa Tengah Masyarakatnya sebagian besar beragama Islam dan sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Mereka adalah pendukung kebudayaan Jawa. Sebagaimana pendukung kebudayaan Jawa lainnya, mereka dalam kehidupan sehari-hari juga mengacu kepada nilai-nilai, norma-norma, dan aturan-aturan yang bersumber dari budaya yang bersangkutan. Sebagai suatu masyarakat, mereka mempunyai berbagai tradisi. Satu diantaranya adalah tradisi yang berkenaan dengan permainan anak-anak yang disebut sebagai betengan.

Asal Usul Permainan Bentengan

Betengan adalah salah satu jenis permainan (anak-anak) tradisional masyarakat Kabupaten Semarang. Permainan ini ada di semua kecamatan yang ada di wilayah kabupaten tersebut. Asal-usul permainan ini tidak diketahui secara pasti. Seorang informan mengatakan bahwa permainan tersebut telah ada sejak dia masih kecil. Namun, jika dilihat dari namanya (istilahnya), betengan adalah kata jadian yang berasal dari kata dasar “beteng” yang mendapat imbuhan “an”.

Beteng itu sendiri adalah bahasa Jawa yang di-Indonesiakan menjadi “benteng”. Berdasarkan pemikiran itu maka sangat boleh jadi permainan ini sudah ada sejak zaman kerajaan. Paling tidak sejak zaman kolonial (Belanda) karena benteng sangat erat kaitannya dengan pertahanan (kekuasaan). Sesuai dengan namanya, maka betengan adalah suatu permainan yang intinya mempertahankan benteng agar tidak kebobolan.

Nilai Budaya Bentengan

Nilai Budaya Betengan adalah suatu permainan yang bersifat game (ada yang kalah dan ada yang menang). Inti permainan ini pada hahekatnya mempertahankan beteng agar tidak kebobolan dan sekaligus menyerang beteng lawan. Jika dicermati betengan tidak hanya sekedar permainan, tetapi di dalamnya terkandung nilai-nilai yang dapat dijadikan acuan dalam bersikap dan berperilaku. Nilai-nilai yaitu kompetitif, tolong-menolong, dan sportivitas.

Nilai kompetetif tercermin dari masing-masing grup yang berusaha untuk mempertahankan atau menjaga beteng-nya agar tidak kebobolan dan sekaligus membobol beteng lawan, sehingga memenangkan permainan. Nilai tolong-menolong tercermin dari usaha “menghidupkan kembali” anggotanya yang tertawan lawan. Dan, nilai sportivitas tercermin dari jalannya permainan yang mengacu kepada aturan permainan.

Dalam konteks ini pemain yang lebih dahulu keluar dari beteng-nya adalah pemain yang berposisi dikejar oleh pemain beteng lawan, dan bukan sebaliknya. Kemudian, jika tertangkap yang bersangkutan dengan suka rela menjadi tahanan. Dalam suatu permainan tradisional, selain menyenangkan tentunya terdapat pelajaran dan pesan moral yang dapat diambil. Ternyata permainan benteng ini memiliki banyak manfaat yang tidak semua anak-anak menyadarinya.

Fungsi Permainan Bentengan

Sekitar tahun 1970-an daerah pedesaan pada umumnya belum tersentuh oleh listrik, sehingga jika malam tiba dapat dikatakan tidak hanya sunyi senyap, tetapi juga gelap gulita. Oleh karena itu, padang bulan, apalagi bulan purnama sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak di pedesaan. Sebab, malam yang bagaikan siang (karena sinar rembulan) dapat dimanfaatkan untuk bermain betengan dengan teman-temannya.

Dengan bermain betengan mereka merasa senang (gembira). Selain itu, satu dengan lainnya merasa semakin akrab. Ini artinya bahwa permainan tradisional betengan tidak semata-mata berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga yang tidak kalah pentingnya adalah keakraban.

Manfaat-manfaat Permainan Bentengan

  1. Dapat melatih kecepatan dan kelincahan dalam berlari.
  2. Dapat melatih daya tahan serta kekuatan karena dalam permainan ini pemain dituntut untuk terus berlari.
  3. Selain itu permainan ini juga dapat memupuk kerja sama antar kelompok.

Jadi, permainan “benteng” ini selain menyenangkan dan menghibur juga bisa memberikan kebugaran jasmani. Permainan ini harus dilestarikan di tengah era globalisasi seperti zaman sekarang, karena sangat menghibur juga menyehatkan, serta banyak pelajaran yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, permainan tradisional juga mengajarkan kita untuk selalu bersosialisasi dengan orang-orang dibandingkan dengan memainkan permainan yang banyak terdapat di gadget pada masa sekarang, karena di dalamnya terdapat unsur kesehatan, sportifitas, kejujuran, solidaritas, keuletan, dan ketekunan.