Pulau Bawah : Surga Tersembunyi Di Kepulauan Riau

Pulau Bawah merupakan surga tersembunyi yang ada di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau. Pulau Bawah juga termasuk destinasi favorit untuk melakukan diving karena menawarkan eksotisme negara tropis yang tenang, serta kekayaan biota lautan. tak hanya itu terdapat banyak fasilitas yang ditawarkan, salah satunya adalah kemewahan resor. Bahkan, karena keindahan alamnya tersebut Pulau Bawah juga dijuluki sebagai Maldives of Anambas.

Taman Nasional Perairan Di Kabupaten Anambas

Dengan kekayaan yang dimiliki wajar jika Anambas ditetapkan sebagai salah satu taman nasional perairan (TNP). Dari 4,6 juta hektare wilayah lautnya, 1,2 juta hektare ditetapkan sebagai TNP. Perairan Anambas merupakan TNP terluas kedua di Indonesia setelah TNP Sawu yang luasnya 3,5 juta hektare.

Kondisi geografis Anambas amat menunjang untuk TNP yang salah satu tujuannya adalah untuk menjaga kelestarian laut. Penduduknya tidak banyak dan tersebar di beberapa pulau. Sebagian besar pulau-pulau di Anambas tidak berpenghuni. Ini menjadi sebab keindahan alam di perairan ini tetap terjaga dari tangan-tangan jahil manusia.

Kabupaten Kepulauan Anambas dengan ibu kota Tarempa merupakan hasil dari pemekaran dari Kabupaten Natuna berdasarkan UU No. 33 Tahun 2008. Ada tujuh kecamatan di kabupaten ini, yaitu Siantan, Siantan Timur, Siantan Selatan, Palmatak, Jemaja, Jemaja Timur, dan Siantan Tengah.

Tampak dari namanya, kabupaten ini merupakan wilayah kepulauan. Luasnya sekitar 46 ribu kilometer persegi, sebagian besar berupa lautan. Ada 255 pulau di kabupaten terdepan Indonesia di Laut China Selatan itu, tapi baru 26 pulau saja yang berpenghuni.

Kepulauan tropis Anambas terkenal akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Dengan laut yang dangkal dan berair jernih, wisatawan hanya perlu masuk air mulai dari jarak 5 meter dari pantai untuk melihat karang-karang di dasarnya. Wilayah ini memang tidak asing bagi para pecinta kegiatan snorkeling (selam permukaan) dan olahraga menyelam.

Yang spesial dari perairan Anambas adanya terumbu karang biru. Tidak semua perairan Indonesia memiliki terumbu karang biru. Selain itu, di sana juga terdapat populasi penyu dan ikan Napaleon yang langka.

Masa terbaik untuk melihat terumbu karang di perairan Kepulauan Anambas terbentang dari April hingga Mei. Pada periode itu, laut tenang dan langit tak kencang. Pada Oktober sampai awal Maret, seluruh Kepulauan Riau dilanda angin musim utara. Musim itu ditandai angin kencang, ombak tinggi, dan sering hujan. Akibatnya, susah menyelam dan berenang.

Sementara pada April sampai akhir Mei, laut lebih tenang. Arus tidak kencang sehingga aman untuk menyelam dan berenang. Di Anambas, amat penting memperhatikan kondisi laut. Anambas berhadapan dengan Laut China Selatan yang mengirimkan ombak tinggi dan angin kencang setiap Oktober sampai awal Maret. Terbawa arus di Anambas bisa terhanyut sampai ke mana-mana.

Butuh usaha tidak sedikit untuk mencapai Anambas. Namun, semua usaha itu akan setimpal dengan kenikmatan yang akan kita dapatkan. Begitu tubuh merasakan segarnya air dan mata melihat indahnya terumbu karang dengan bermacam jenis ikan yang beraneka warna, seluruh lelah perjalanan akan terlupakan.

Alasan lain untuk memperhatikan laut adalah perjalanan ke Anambas. Untuk melihat terumbu karang biru di perairan Anambas, perjalanan bisa dimulai dari Tanjung Pinang, ibu kota Kepulauan Riau. Dari sana ada pesawat setiap Rabu, kapal cepat dua hari sekali, dan kapal besar setiap 10 hari.