Risiko Dan Penyebab Kesemutan Pada Penis Serta Cara Mencegahnya

Kesemutan, atau yang sering disebut dengan kebas atau baal, adalah hilangnya sensasi di bagian tubuh tertentu (mati rasa) yang disertai dengan sensasi abnormal lainnya, seperti bagaikan tertusuk-tusuk jarum, tersengat, tergelitik, atau terbakar. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan parestesia.

Parestesia umumnya timbul secara spontan atau tiba-tiba dan seringnya terjadi di tangan, lengan, jari tangan, kaki, dan tungkai kaki. Namun, kebas atau baal juga dapat terjadi di wajah atau anggota tubuh lainnya, termasuk selangkangan hingga penis (bagi pria).  Lantas bagaimana jika penis terasa kesemuatan ?

Kesemutan adalah hal yang wajar terjadi pada siapapun dan bersifat sementara. Namun, dalam beberapa kasus, kesemutan di tangan, kaki, wajah, atau anggota tubuh lainnya bisa terjadi secara berkelanjutan akibat kerusakan saraf atau gangguan pada sistem saraf pusat. Lantas bagaimana jika penis yang terasa kesemuatan ?

Gejala Kesemutan Pada Penis

Saat penis kesemutan, awalnya mungkin penderita merasa penis dan skrotum (buah zakar) seperti kebas atau mati rasa. Setelah itu, area organ intim Anda ini dapat terasa dingin atau bahkan tidak merasakan sensasi apapun.

Tergantung dari penyebabnya, Anda mungkin akan mengalami beberapa tanda dan gejala lain seperti di bawah ini.

  • Kulit kebiruan pada penis dan area sekitarnya
  • Timbul sensasi terbakar atau dingin
  • Rasa sakit seperti tertusuk jarum, jika bergerak atau menyentuh penis dan skrotum

Risiko dan Penyebab Kesemutan Pada Penis

Sensasi mati rasa sebagian, kesemutan atau seperti terbakar pada kulit dikenal sebagai paraesthesia. Tidak hanya di ujung jari kaki dan tangan, sensasi ini juga bisa terjadi pada penis pria. Setiap jenis sensasi kesemutan, mati rasa dan kesemutan biasanya merupakan gejala yang berhubungan dengan saraf sensorik yang rusak, sakit atau terluka. Penyebabnya tergantung pada lokasi dari sensasi, tapi biasanya mencakup kondisi saraf fisik jenis cedera.

Kesemutan (paraesthesia) pada penis bisa disebabkan karena gangguan sirkulasi darah atau saraf sekitar penis.

Kesemutan pada penis bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis, antara lain:

1. Diabetes mellitus
2. Alkoholisme
3. Hipokalsemia (rendahnya kadar kalsium di dalam plasma darah)
4. Lesi medula spinalis
5. Kompresi akar saraf
6. Herpes zoster
7. Multiple sclerosis
8. Neuropati terjepit
9. Kejang parsial

Penis kesemutan bisa jadi hal umum yang Anda rasakan. Bila sering terjadi dan tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa mengganggu kehidupan seksual Anda. Berikut ini beberapa faktor risiko dan penyebabnya.

  1. Terlalu lama duduk atau bersepeda

Duduk terlalu lama pada sadel sepeda atau kursi bisa menyebabkan penis kesemutan. Ketika duduk, terjadi tekanan pada saraf dan pembuluh darah di area tubuh yang sensitif, yaitu perineum. Pada pria, perineum terletak antara anus dan penis.

Perineum Anda terdiri dari saraf dan pembuluh darah. Maka, tekanan saraf serta pembuluh darah pada perineum bisa menyebabkan kerusakan saraf, pembengkakan, aliran darah tidak lancar, hingga aliran darah terhambat (blockage). Kondisi inilah yang bisa menjadi penyebab penis atau skrotum kebas atau nyeri.

  1. Kekurangan hormon testosteron

Testosteron merupakan hormon reproduksi yang penting bagi pria. Sayangnya, seiring pertambahan usia kadar hormon testosteron akan menurun secara bertahap. Penurunan hormon testosteron dengan cepat bisa meningkatkan risiko terjadinya penis kesemutan.

Testosteron pada pria berfungsi untuk menjaga kesehatan penis. Kurangnya hormon testosteron bisa membuat aliran darah menuju area perineum tidak lancar. Akibatnya, penis dan skrotum mungkin terasa kebas atau mati rasa. Selain itu, kadar testosteron rendah juga bisa membuat Anda kurang responsif terhadap rangsangan saat berhubungan seks.

  1. Penyakit dan gangguan saraf

Jika sering mengalami penis kesemutan, Anda mungkin mengidap penyakit atau gangguan saraf. Adam Murphy, MD, profesor urologi dari Northwestern University’s Feinberg School of Medicine seperti dikutip dari Men’s Health juga mengatakan gangguan penis sering kali menjadi tanda penyakit kardiovaskular dan neurologis.

Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan gangguan atau kerusakan saraf seperti diabetes, hipertensi, multiple sclerosis, dan penyakit Peyronie bisa menyebabkan penis terasa kesemutan, hingga mengakibatkan impotensi.

  1. Efek samping obat-obatan

Selain penyakit, obat-obatan tertentu juga bisa menimbulkan efek samping berupa penis kesemutan dan mati rasa pada selangkangan. Contohnya adalah obat selegiline untuk mengobati penyakit Parkinson bisa menyebabkan hilangnya sensasi pada penis sebagai efek sampingnya.

Mengonsumsi obat antidepresan SSRI juga bisa menyebabkan penurunan sensitivitas pada organ genital, bahkan penurunan libido. Hal ini terjadi karena obat SSRI bekerja meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh dan menimbulkan efek relaksasi. Efek relaksasi ini bisa memblokir hormon yang berfungsi merespons rangsangan seksual. Akibatnya, terjadilah penurunan gairah.

  1. Gaya hidup tidak sehat

Banyak pria menjalani gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan minum alkohol. Sebuah studi dalam jurnal Andrologia menyebutkan bahwa merokok dapat memengaruhi kadar nitrat oksida dalam tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan penurunan gairah hingga disfungsi ereksi.

Minum alkohol berlebihan dalam jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko penurunan libido (gairah seks), disfungsi ereksi, hingga kerusakan saraf permanen yang bisa menyebabkan penis Anda  kesemutan.

Cara mencegah Kesemutan Pada Penis

  • Ketika mulai kesemutan, cobalah untuk berdiri supaya area perineum Anda tidak tertekan lagi. Setelah aliran darah kembali normal, biasanya rasa kesemutan akan hilang sendiri dalam beberapa menit.
  • Saat bersepeda, berdiri dari sadel beberapa saat bisa mengurangi tekanan pada area perineum. Jika memungkinkan, berhentilah sejenak dan berdiri jika Anda sudah merasa terlalu lama bersepeda.
  • Pilihlah jenis sadel sepeda yang lebih lebar, sehingga tekanan pada area perineum selama bersepeda berkurang. Hal ini karena tekanan akan menyebar ke seluruh permukaan, tidak hanya pada satu titik saja.

Bila penis sering kesemutan padahal Anda tidak sering bersepeda atau duduk kelamaan, bisa jadi hal ini disebabkan oleh penyakit atau gangguan yang tidak Anda sadari. Konsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.