Pasar Tanah Abang merupakan salah satu pusat grosir terbesar di Jakarta yang selalu ramai setiap harinya. Sebagai pusat grosir tertua dan terbesar di Jakarta, Pasar Tanah Abang sudah sangat melegenda dan dikenal seantero Jakarta. Banyak orang yang datang untuk membeli berbagai barang kebutuhan dengan harga miring. Bahkan disini, kamu juga bisa menemukan banyak penjual barang garmen dan tekstilyang menjadikannya surga bagi para pemburu barang murah. Selain itu, kamu juga bisa menemukan beberapa penjual oleh-oleh haji.
Sejarah Pasar Tanah Abang
Pasar Tanah Abang adalah pusat grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara. Ada sekitar Rp200 miliar uang yang berputar disana. Pembeli yang datang ke Pasar Tanah Abang berasal dari penjuru Indonesia hingga mancanegara. Cerita kejayaan Pasar Tanah Abang dimulai ketika Seorang pejabat VOC bernama Justinus Vinck membeli tanah dari Cornelis Chastelein di Pusat Batavia. Chastelein melepas tanah tersebut dengan harga 39 ribu ringgit pada 1733.
Setelah memiliki tanah, Vinck membuat dua pasar, yakni Pasar Senen dan Pasar Tanah Abang. Keduanya dibangun atas izin Gubernur VOC Abraham Patras melalui surat keputusan. Jika Pasar Senen kala itu hanya dibuka pada hari senin saja, Pasar Tanah Abang hanya buka setiap hari Sabtu.
Oleh karena itu, Pasar Tanah Abang dikenal juga sebagai Pasar Sabtu. Kejayaan Pasar Tanah Abang mampu menyaingi Pasar Senen yang sudah lebih dulu berkembang. Namun, Pasar Tanah Abang pernah menghadapi kemalangan. Salah satunya ketika peristiwa serangan pada tanggal 8 Oktober 1740 ke wilayah itu.
Pasar Tanah Abang sempat porak-poranda dalam tragedi Chineezenmoord pada 1740 tersebut. Peristiwa ini merupakan peristiwa pembantaian orang-orang China, perusakan harta benda, termasuk Pasar Tanah Abang yang dihancurkan dan dibakar.
Dalam peristiwa tersebut, Belanda membunuh orang-orang China, merampas harta benda mereka, dan membakar kebun-kebun mereka. Serangan tersebut merupakan jawaban atas perilaku agresif orang-orang Tionghoa di Tanah Abang terhadap pos jaga VOC sehari sebelumnya.
Kejadian tersebut menjalar ke Tanah Abang sebab di sanalah tempat orang-orang China banyak berdagang dan bertempat tinggal. Kekacauan tersebut melumpuhkan Pasar Tanah Abang dalam waktu yang sangat lama.
Sampai akhir abad ke-19, Pasar Tanah Abang belum memiliki bangunan permanen, tapi lantai bawahnya mulai dikeraskan dengan fondasi adukan. Pasca serangan, Pasar Tanah Abang dibangun kembali pada tahun 1881. Pasar yang semula hanya buka pada hari Sabtu itu kini juga buka pada hari Rabu.
Pada tahun 1926, pemerintah Batavia membongkar Pasar Tanah Abang yang semula terbuat dari papan dan bambu, diganti bangunan permanen berupa tembok dan papan serta beratap genteng, dengan kantor pasarnya berada di atas bangunan pasar mirip kandang burung.
Pada masa pendudukan Jepang, Pasar Tanah Abang nyaris tidak berfungsi karena menjadi tempat para gelandangan. Pasar Tanah Abang semakin berkembang setelah dibangunnya Stasiun Tanah Abang. Di tempat tersebut mulai dibangun tempat-tempat seperti Masjid Al Makmur dan Klenteng Hok Tek Tjen Sien yang keduanya seusia dengan Pasar Tanah Abang. Pada tahun 1973, Pasar Tanah Abang diremajakan, diganti dengan 4 bangunan berlantai empat, dan sudah mengalami dua kali kebakaran.
Ada Apa Saja di Pasar Senen?
Sebagai pusat grosir, pusat perbelanjaan, dan ekonomi, Pasar Tanah Abang menjadi lokasi wisata belanja yang sangat populer. Pasar Senen memiliki beberapa gedung dan blok yang menjual beraneka macam barang. Mulai dari bahan makanan, elektronik, pakaian, toko kelontong, aksesoris, perlengkapan sekolah, perlengkapan kantor, furniture, hingga barang-barang branded.
Kamu bisa menjelajahi berbagai blok dan lantai yang ada di Pasar Tanah Abang jika ingin mencoba aktivitas wisata belanja yang menyenangkan. Pasar Tanah Abang menyandang status sebagai pusat grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara. Pasar ini terdiri atas Blok A sampai G.
Pusat Grosir Tanah Abang Blok A merupakan salah satu lokasi belanja paling lengkap dan terjangkau. Pasar Tanah Abang juga sudah terkenal se-Indonesia, itulah mengapa banyak masyarakat dari luar Jakarta yang datang untuk berbelanja disini.
Blok A adalah blok yang paling ramai jika dibandingkan dengan Blok B, Blok F atau Blok lainnya. Sekitar pasar juga terdapat banyak sekali pertokoan yang menyediakan berbagai keperluan masyarakat, termasuk kuliner sop dan sate kambing.
Selain itu, ada juga lahan parkir sekitar pasar yang cukup memadai. Namun, karena padatnya lalu lintas di sekitar pasar, ada baiknya kamu menggunakan kendaraan umum jika hendak berbelanja disini. Lantai B2 Pusat Grosir Tanah Abang Blok A banyak diisi oleh deretan toko tekstil yang menjual batik, bahan kain, tenun, jeans, hingga chiffon.
Lantai B1 banyak dihuni toko perabotan rumah seperti kasur, gorden, sarung bantal, taplak meja, dan sprei. Pada lantai SLG, banyak terdapat penjual baju kerja seperti blazer dan kemeja dan terdapat mesin ATM.
Perlengkapan ibadah seperti mukena, sajadah, dan sejenisnya banyak dijual di lantai LG dengan harga yang sangat terjangkau. Pada lantai GF, terdapat banyak penjual pakaian anak dengan berbagai model. Mulai dari lantai satu sampai lantai paling atas, kamu dapat menjumpai toko pakaian, batik, busana muslim, sepatu, pujasera, area parkir, dan masjid yang dilengkapi AC.