Monyet emas adalah spesies monyet Dunia Lama yang ditemukan di pegunungan vulkanik Virunga di Afrika Tengah, termasuk empat taman nasional Mgahinga, di barat daya Uganda Gunung berapi, di barat laut Rwanda, dan Virunga dan Kahuzi-Biéga, di Republik Demokratik Kongo timur.
Monyet emas ini merupakan hewan yang langka dan unik, dengan ciri khasnya yang memiliki bulu berwarna emas dan hidung yang pesek langka karena sering di buru. Monyet kecil ini juga sering disebut dengan Golden Lion Tamarin dan juga Golden Marmoset merupakan salah satu spesies hewan endemik hutan dataran rendah. Spesies ini belum diketahui keberadaannya oleh masyarakat.
Salah satu monyet emas yaitu tamarin singa emas. Tamarin Singa Emas adalah spesies monyet kecil yang awalnya ditemukan di hutan Amerika Selatan. Nama ini berasal dari ciri khasnya dengan memiliki warna rambutnya yang emas, dan kuningan keemasan hingga warna merah sedikit oranye.
Warna keemasan tersebut berasal dari karotenoidnya (pigmen warna dalam makanan hewan) juga dari reaksi antara rambut hewan dengan sinar matahari sekitarnya. Hewan ini memiliki rambut di sekitar wajah monyet yang jauh lebih panjang dan menutupi bagian leher, dagu dan tengkuknya dibandingkan bagian lainnya.
Monyet ini cenderung hidup berkelompok dengan 2-8 anggota lainnya. Setiap anggota akan memiliki satu pasangan untuk berkembang biak selama musim hujan, sekitar bulan September hingga Maret setiap tahunnya. Hewan ini akan aktif melakukan proses perkembangbiakkan hingga mencapai usia sekitar 3 tahun.
Anggota betina akan mengalami proses kehamilan selama empat bulan, kemudian melahirkan bayi yang akan dijaga dan dirawat bersama-sama dalam kelompoknya. Tamarin Singa Emas betina biasanya akan dewasa secara seksual mulai usia 18 bulan, sedangkan yang jantan 24 bulan.
Tamarin Singa Emas merupakan hewan monogami yang artinya hanya akan memiliki satu pasangan selama hidupnya. Di alam bebas, kebanyakan monyet kecil berbulu emas ini dapat bertahan hidup hingga delapan tahun lamanya dan mencapai 15 tahun apabila tinggal di pekarangan.
Monyet ini tidak begitu banyak tersebar keberadaannya di dunia. Di Brasil, hewan ini tinggal hanya di tiga wilayah kecil, yaitu Cagar Biologi Poco das Antas, Cagar Biologi Fazenda Uniao, dan bidang tanah sisihan Program Reintroduksi Negara Brasil.
Hewan kecil berwarna emas ini cenderung untuk tinggal di pepohonan. Dia akan beraktivitas dari cabang ke cabang pohon dengan jari tangan, kaki, dan ekornya untuk mencari makan. Monyet ini akan tidur di cekungan pepohonan atau tumbuhan merambat di malam hari.
Monyet kecil ini cenderung memiliki hubungan yang saling menguntungkan dengan banyak tumbuhan di hutan, bersimbiosis mutualisme dengan alam. Karena termasuk dalam hewan omnivora, maka hewan ini cenderung memakan apa saja yang disediakan oleh alam.
Mulai dari mengonsumsi buah, bunga, dan tumbuhan lainnya di pagi hari hingga memangsa serangga dan hewan kecil atau vertebrata lainnya di sore hari. Ketika hewan ini sedang berkelana mencari makannya di alam, tumbuhan akan menyediakan makanan baginya.
Dan sesudah dia mengekstrak kekayaan alam, baik hayati maupun nabati di alam, hewan ini akan membantu regenerasi hutan dan membantu menjaga keanekaragaman genetik tumbuhan di hutan dengan melakukan penyebaran benih di hutan.