Ternyata Sarang Laba-Laba Memiliki Manfaat Menyembuhkan Luka

Laba-laba termasuk ke dalam filum Arthropoda namun kelasnya terpisah dengan serangga (insecta), yakni Arachnida. Yang menarik dari laba-laba ini adalah sarangnya. Kalo ada yang sempet memperhatikan laba-laba ini termasuk cepat dalam membangun sarangnya, sangat rapi dan kalau diukurpun sepertinya sama tampak seperti benang.

Kelenjar abdominal menghasilkan protein cair (sutra), lalu Sutra dipintal menjadi serat yang kemudian memadat oleh organ yang disebut spinneret. Laba-laba mampu merekayasa jaring tergantung jenisnya (beda khas setiap jaringnya). Fungsi lain dari sutranya yakni untuk melindungi telur, sebagai pegangan untuk melarikan diri bahkan untuk ‘membungkus hadiah dari jantan untuk betina.

Manfaat Sarang/Jarang Laba-laba

Di dalam sarang telur laba-laba diduga terdapat kandungan antibiotik. Tidak hanya antibiotik, sarang telur laba-laba juga memiliki kandungan asam amino sehingga membuat mereka yakin untuk membuat plester untuk luka yang diberi nama Plessure.  Kandungan ini begitu bersentuhan dengan luka terbuka, maka darah segar yang keluar dari luka langsung terserap oleh benang-benang spidorin yang terdapat di sarang telur laba-laba.

Salah satu koordinator laboratorium Biologi Kimia Fakultas MIPA UB meneliti, di setiap 0,5 gram sarang telur laba-laba terdapat 100 ribu-300 ribu kda protein fibinoin, serta terdapat kandungan asam amino esentsial berupa alanin dan glisin. Sarang telur laba-laba didapat dari hasil pengembangbiakan laba-laba selama sekira dua bulan sebelum sarang telur laba-laba dipanen. Kemudian, disortir untuk dibuat sediaan berukuran 2 x 1 cm. Sediaan ini kemudian direkatkan pada double hipafik sehingga terbentuklah plester luka yang multifungsi.

Penyediaan yang telah siap baru kemudian dikemas dalam bentuk bijian agar tampilannya lebih menarik dan praktis bila hendak digunakan.  Plester dari kandungan sarang telur laba-laba yang di ciptakan lebih efektif dibandingkan dengan plester konvensional. Sebab, luka yang ditutup dengan plester konvensional buatan pabrik,  menghambat koagulasi karena kerapatan pada plester kon­vensional membuat luka sukar mengering apalagi jika terkena air.

Pembuatan plester dari sarang telur laba-laba juga dari bahan alami sehingga tidak menimbulkan iritasi atau alergi kulit. Penggunaan double hipafik juga membuat plester cepat kering apabila terkena air, bahannya yang ringan serta pori-pori yang terdapat pada hipafik cukup renggang dan elastis membuat Plessure nyaman apabila digunakan.

Dalam penelitian ilmuwan Jelinski dan koleganya dari Cornell University, Itacha, New York, mengungkapkan sebagian rahasia, ditemukan bahwa sarang laba-laba yang diproduksi dari tubuh binatang itu sendiri, terbuat dari molekul-molekul berbentuk serat, yang tersusun dari residu asam amino glisin 42 persen, alanin 25 persen, dan 33 persen sisinya glutamin, serin dan triosin.

Analisis Resonansi Magnetik Serat terhadap jaring laba-laba yang mengandung 40 persen alanin menunjukkan suatu struktur yang terorganisir sangat rapi seperti kristal. Jaring laba-laba ternyata tahan air dan memiliki 5 kali lebih besar dari pada baja dengan ukuran sama, dan 2 kali lentur daripada serat nilon. kekuatan jaring serat laba-laba adalah 1×1.000.000.000 N/m kuadrat.

Hampir sama kuatnya dengan serat kevlar, serat polimer sintetis yang dipakai sebagai bahan pembuatan rompi anti peluru. Sedangkan ketangguhannya, 4 kali lebih besar. Penelitian membuktikan bahwa jaring laba-laba sanggup menahan dan menjerat serangga besar, kecil, lalat, belalang sampai burung pipit.

Begitu kuatnya serat jaring laba-laba ini, sehingga dimungkinkan untuk menjadi bahan tekstil anti peluru, penguat material komposit untuk selubung peralatan elektronik, body mobil, dan bahan pesawat terbang. Laba-laba menjadi sumber inspirasi bagi penciptaan material baru yang bersumber dari mahluk hidup, bio materials, seperti protein, polisakarida, dan lain-lain.

Laba-laba bisa diternakkan menjadi berjuta-juta ekor, diberi makan larutan zat tertentu untuk secara massal dipekerjakan memproduksi serat yang sangat kuat bagikeperluan industri. Teknologi gen-cloning bisa digunakan untuk membuat bakteri yang dapat dikerahkan memproduksiserat laba-laba secara in vitro dalam tabung kimia. Para arsitek dari Jerman sudah mengembangkan konstruksi bentangan lebar yang sangat kuat tapi tipis yang diilhami dari jaring laba-laba.